Survei BI: Optimisme Konsumen ke Ekonomi RI Terus Melemah

Ilustrasi belanja di supermarket.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Survei Konsumen Bank Indonesia pada Mei 2020 mengindikasikan pelemahan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi masih berlanjut. Terindikasi oleh penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2020 dari 84,8 pada bulan sebelumnya menjadi 77,8, sehingga masih berada dalam zona pesimis yakni di bawah 100.

Penurunan IKK disebabkan oleh penurunan kedua indeks pembentuknya, terutama Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang turun menjadi sebesar 50,7. Sementara Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) masih berada pada zona optimis dengan indeks sebesar 104,9 pada Mei 2020, meskipun sedikit melemah dibandingkan 106,8 pada bulan sebelumnya (Grafik 1). 

"Survei Konsumen Bank Indonesia pada Mei 2020 mengindikasikan pelemahan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi masih berlanjut," kata dia melalui keterangan tertulis, Jumat, 12 Juni 2020.

Baca juga: Awal 2020, Keyakinan Konsumen RI Sempat Tercatat Keempat di Dunia

Melemahnya optimisme konsumen terjadi pada seluruh kategori responden, baik menurut tingkat pengeluaran maupun kategori kelompok usia. Pada tingkat pengeluaran, penurunan terdalam pada responden dengan pengeluaran di atas Rp5 juta per bulan dengan angka indeks 71,6.

Dari sisi usia, penurunan IKK juga terjadi pada seluruh kelompok usia responden, terdalam pada responden berusia di atas 60 tahun dengan angka indeks hanya sebesar 61,8. Secara spasial, keyakinan konsumen menurun di 14 kota yang disurvei, dengan penurunan terdalam di kota Manado, diikuti Mataram dan Ambon.

Melemahnya optimisme konsumen, Onny melanjutkan, terutama juga disebabkan oleh menurunnya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, dengan penurunan terdalam pada indeks ketersediaan lapangan kerja saat ini yang indeksnya hanya mencapai 28,2.

"Optimisme konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja saat ini pada Mei 2020 semakin menurun, sejalan dengan banyaknya tenaga kerja yang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan dirumahkan oleh perusahaan sebagai dampak pandemi covid-19," tuturnya.

Praktisi Pemasaran Ungkap Dampak Buruk Kemasan Rokok Tanpa Merek

Meski begitu, BI menganggap, konsumen masih cukup optimistis dengan prakiraan ketersediaan lapangan kerja yang membaik dan penghasilan yang meningkat pada enam bulan mendatang, seiring dengan prakiraan meredanya pandemi covid-19 di Indonesia.

"Hal inj tercermin dari Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) Mei 2020 sebesar 104,9, lebih rendah dari 106,8 pada April 2020 namun masih berada pada zona optimis (karena di atas 100)," ungkap Onny.

Alasan Pakta Konsumen Protes Rencana Kebijakan Kemasan Rokok Tanpa Merek
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diramalkan Tembus 5% Persen di 2024, Apa Artinya di Mata Global?

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tembus 5 persen di 2024, disebut berpotensi besar untuk menjadi penggerak utama pertumbuhan regional.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024