Fokus ke Budaya RI, PANDI Kini Gelar Sayembara Website Aksara Sunda

Domain Aksara Sunda.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Pengelola Nama Domain Internet Indonesia atau PANDI bersama pegiat aksara Sunda dari Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Universitas Padjajaran (PDP-BS Unpad) gelar lomba pembuatan situs web berdomain Aksara Sunda, dengan sebagian atau seluruh isi kontennya menggunakan Aksara Sunda.

Platform Baru untuk Manajemen Domain dan SSL Hadir di Indonesia

Chief Registry Operator (CRO) PANDI, Mohamad Shidiq Purnama menjelaskan bahwa lomba ini merupakan kali kedua yang diselenggarakan, setelah sebelumnya menggelar lomba serupa berdomain Aksara Jawa (Hanacaraka). 

"Lomba ini merupakan rangkaian acara lanjutan, dalam rangka pelestarian Aksara Nusantara yang memang menjadi concern PANDI," ujar Shidiq dalam keterangannya, Kamis 11 Juni 2020.

Gandeng PANDI, Exabytes Dorong UMKM Digitalisasi Pemasaran Produk

Shidiq mengatakan bahwa agenda tersebut merupakan salah satu cara pelestarian budaya Aksara Nusantara yang lambat laun semakin ditinggalkan generasi sekarang.

"Kami berkomitmen untuk bisa ikut berpartisipasi dalam rangka pelestarian budaya Aksara Nusantara, agar bisa terdigitalisasi sehingga dapat digunakan sebagai alamat (domain name) di internet," tambah Shidiq.

PANDI Cetuskan Gagasan Indonesia Berdaulat Digital

Ia menambahkan untuk format pendaftaran akan dimulai pada pertengahan Juni, dan akan ditutup 14 Agustus 2020. Batas waktu submit website hingga 13 November, dan pengumuman pemenang akan dilaksanakan 11 Desember mendatang.

"Untuk pendaftaran peserta bisa langsung submit di tautan s.id/lombaaksarasunda, untuk informasi lebih lanjut bisa didapat di semua platform media sosial PANDI," ujar Shidiq.

Sementara itu, Sekretaris Yayasan Kebudayaan Rancage, Dadan Sutisna, mengatakan Aksara Nusantara merupakan warisan budaya yang sangat berharga untuk dipelihara. Kegiatan ini selaras dengan rekomendasi Tim Unicode Aksara Sunda yang pernah dibentuk pada 2008, ketika aksara Sunda didaftarkan ke konsorsium unicode. 

"Belakangan aksara Sunda mulai tergerus oleh zaman, bahkan kaum milenial banyak yang tidak tahu ini (aksara Sunda). Sudah menjadi kewajiban untuk terus mewariskan budaya leluhur agar mengikuti perkembangan zaman," ucap Dadan.

Ketua PDP-BS Unpad, Ganjar Kurnia, menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan salah satu tujuan PDP-BS, yaitu menyelamatkan kekayaan budaya tulis orang Sunda dari kepunahan dan menyebarluaskannya kembali kepada masyarakat. 

Melalui lomba ini, semua orang terutama masyarakat Jawa Barat bisa tergerak untuk ikut berpartisipasi dalam melestarikan aksara Sunda tersebut. 

"Semoga masyarakat bisa ikut berperan dalam menjaga kelestarian aksara Sunda, memadukannya dengan kemajuan teknologi melalui website, agar (aksara Sunda) bisa lebih dikenal lagi oleh kalangan milenial dan masyarakat luas," ungkap Ganjar.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya