Rupiah Loyo Lagi, Balik ke Posisi Rp13.900 Per Dolar AS
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini, Rabu, 10 Juni 2020. Rupiah kembali bergerak di kisaran atas Rp13.900 per dolar AS.
Di pasar spot, pada perdagangan saat ini, rupiah ditransaksikan di level Rp13.927 per dolar AS. Nilai tersebut melemah 0,23 persen dari level penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp13.891.
Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, pergerakan itu dipengaruhi sentimen negatif pelaku pasar keuangan terhadap perkiraan terbaru Bank Dunia atau World Bank. Ekonomi diperkirakan akan bisa memasuki masa resesi sepanjang 2020.
Dalam laporan Bank Dunia bertajuk Global Economic Prospect edisi Juni 2020, ekonomi dunia akan menyusut 5,2 persen tahun ini atau merupakan resesi terdalam sejak Perang Dunia II, dan kontraksi output pertama di negara berkembang dalam enam dekade terakhir.
"Outlook terbaru Bank Dunia ini membuyarkan semua proyeksi awal tahun ini. Di mana ekonomi global diprediksi tumbuh 2,5 persen di 2020," kata dia dikutip dari analisisnya, Rabu, 10 Juni 2020.
Di sisi lain, indeks volatilitas pasar di AS, yaitu VIX, menunjukkan kenaikan pada beberapa pekan terakhir. Indeks VIX kali ini naik menuju sekitar tiga kali lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama pada 2012 dan 2016.
Sementara itu, dari sisi domestik, outlook yang dirilis bank dunia tersebut, dikatakannya, kalah menarik dengan rilis cadangan devisa indonesia yang naik US$2,6 miliar. Karenanya, perdagangan sepanjang hari ini bisa menuju arah penguatan di kisaran Rp13.720-13.950.
"Sehingga arus modal asing kembali masuk ke pasar valas, obligasi maupun SUN, kita bersyukur dengan suku bunga yang relatif lebih tinggi di 4,75 persen menjadi surga bagi para investor asing," tuturnya.