Penumpang Transportasi Anjlok, BPS: Dampak Covid-19 Luar Biasa Betul
- M Yudha Prastya/VIVAnews.
VIVA – Jumlah penumpang seluruh moda transportasi di Indonesia semakin anjlok hingga April 2020. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), penumpang moda transportasi udara, darat hingga laut turun hingga di atas 70 persen secara bulanan.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, untuk jumlah penumpang angkutan udara domestik pada April 2020 sebanyak 838,1 ribu orang atau turun 81,70 persen dibanding Maret 2020. Sedangkan penumpang angkutan udara ke luar negeri atau internasional sebanyak 26 ribu orang atau turun 95,35 persen.
"Sekarang drop sehingga jumlah penumpang angkutan udara domestik pada april 2020 hanya 0,84 juta. Turun drastis sekali, lebih tajam lagi untuk penerbangan internasional," kata dia saat telekonferensi, Selasa 2 Juni 2020.
Baca juga: BUMN Bantah Dana Talangan Garuda Rp8,5 Triliun Bersumber dari APBN
Untuk jumlah penumpang transportasi darat, yakni kereta api, pada April 2020 sebanyak 5,9 juta orang atau turun 74,86 persen dibanding bulan sebelumnya. Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang kereta komuter sebanyak 5,1 juta orang atau 87,23 persen dari total penumpang kereta api.
Akibat adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Suhariyanto melanjutkan, jumlah penumpang kereta komuter atau Kereta Rel Listrik (KRL) pada April 2020 tersisa 183 ribu per hari. Padahal pada Maret 2020 500 ribu orang per hari dan saat bulan-bulan normal 900 ribu lebih orang per hari.
"Sekedar ilustrasi bahwa jumlah penumpang kereta api yang diangkut di sini termasuk penumpang KRL. Dengan adanya PSBB jumlah penumpang KRL Jabodetabek turun tajam sekali," tegas dia.
Adapun untuk jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri pada April 2020 tercatat 559,6 ribu orang atau turun 70,82 persen dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan kapal barang turun 2,31 persen dari sebelumnya mampu mengangkut 25,49 juta ton barang menjadi hanya 24,91 juta ton.
"Jadi, dari gambaran ini bisa dilihat betapa dampak covid-19 ke sektor transportasi betul-betul luar biasa karena itu kita perlu bergandengan tangan bagaimana membangun kembali sehingga terjadi pemulihan ekonomi nasional," ungkap Suhariyanto.