Logo BBC

Iran Lengket dengan Venezuela, AS Siapkan Konfrontasi

Pada akhir Maret, Rosneft mengumumkan kepergian yang mengejutkan dari Venezuela.

Antonio de la Cruz, seorang ahli minyak di perusahaan konsultan Inter American Trends, percaya "di antara pemegang saham Rosneft ada mitra yang sangat penting, yang tidak ingin membahayakan perusahaannya dengan melakukan bisnis dengan Presiden Venezuela Maduro."

Sejak itu, bensin dijatah secara ketat di Venezuela. Orang-orang mengantri sepanjang malam untuk mengisi bensin tidak lebih dari 30 liter.

Venezuelan President Nicolas Maduro at the UN
Getty Images
Venezuela adalah negara yang menerima sanksi dari AS.

"Maduro sedang berusaha membuat Iran mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Rosneft," kata de la Cruz.

Apa yang sedang dilakukan Iran di Venezuela?

Beberapa minggu lalu, tak lama setelah Rosneft menutup operasinya di Venezuela, berbagai laporan mengindikasikan adannya penerbangan Mahan Air, sebuah maskapai penerbangan swasta Iran yang dikenai sanksi.

Pesawat itu telah mendarat di negara bagian Falcon di Venezuela, membawa peralatan dan personel dari Iran untuk mengaktifkan kembali Kompleks Pengilangan Paraguana Venezuela, salah satu fasilitas pengilangan terbesar di dunia.

Pada 28 April 28, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan Mahan Air memberikan "dukungan yang tak diketahui kepada rezim Maduro" dan memperingatkan bahwa "penerbangan Iran harus dihentikan."

Meskipun pemerintah Venezuela belum mengeluarkan informasi apa pun dan tidak menanggapi permintaan wawancara, Eudis Girot, yang merupakan direktur salah satu serikat minyak utama Venezuela, mengatakan kepada BBC bahwa "Iran berusaha mengoperasikan kilang minyak [di Venezuela], tetapi ada masalah struktural karena kilang itu telah ditinggalkan, dan usaha ini bukanlah sesuatu yang akan diselesaikan dengan cepat."

Jika dua kilang Paraguaná beroperasi dengan kapasitas penuh, kilang itu diperkirakan dapat memproses 965.000 barel minyak per hari.