Mahasiswa Asing di Australia Dapat Voucher Rp2 Juta untuk Beli Makan
- abc
Respon yang sama juga dialami Tiyon Novaidin, mahasiswa S2 Akuntansi dan Keuangan di La Trobe University, yang hidup bersama istri dan kedua anaknya di Melbourne.
Tiyon yang mengandalkan pendapatan dari pekerjaan paruh waktunya sebagai karyawan pelayanan fasilitas untuk membiayai uang sekolahnya dan anaknya, akhirnya menunggu bantuan dana dari universitasnya.
"Kemarin dari yang [bantuan] dari kampus, harapannya sudah di bawah 50 persen," kata Tiyon kepada Natasya Salim dari ABC News.
Menurut Tiyon yang tidak menerima beasiswa, bantuan bagi mahasiswa internasional yang kini sedang beredar baik dari Pemerintah atau universitas, belum memprioritaskan mereka yang sudah berkeluarga.
Bagi mahasiswa internasional yang tinggal bersama istri dan anaknya seperti Tiyon (kiri) bantuan Pemerintah dirasa kurang mencukupi. (Foto: Supplied)
"Saya tidak tahu cara memilih mereka [pihak universitas] seperti apa, karena mereka tidak mengakomodasi [pilihan mahasiswa] yang "single" atau "family" di dalam form nya," kata Tiyon, yang istrinya juga kehilangan pendapatan sejak pandemi COVID-19.
"Akhirnya mungkin [siswa] yang duluan "apply", yang akan dapat lebih dulu. Akhirnya, yang lebih membutuhkan tidak dapat."