Cara BUMN Bersiap Diri Menjadi Lokomotif Menuju Fase New Normal
- vivanews/Andry Daud
VIVA – Melalui surat edaran bernomor S-336/MBU/05/2020, Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, memerintahkan kepada seluruh Direktur Utama BUMN untuk mulai mempersiapkan antisipasi skenario 'The New Normal' mulai 25 Mei 2020 mendatang.
Dalam surat itu dijelaskan lima tahap skenario menghadapi fase the new normal tersebut, di mana tahap I sebagai fase persiapan yang akan dimulai pada 25 Mei 2020, tahap II pada 1 Juni 2020, tahap III pada 8 Juni 2020, tahap IV pada 29 Juni 2020, dan tahap V pada 13 dan 20 Juli 2020 sebagai tahap evaluasi.
Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Alex Denni menekankan, BUMN seharusnya bisa menjadi influencer dan role model, untuk segera menggerakkan masyarakat menuju ke fase new normal tersebut.
"Karena BUMN mungkin menjadi lokomotif bagi sepertiga kegiatan ekonomi kita," kata Alex dalam telekonferensi, Senin 18 Mei 2020.
Karenanya, Alex berharap BUMN bisa menjadi lokomotif untuk mengajak masyarakat bersama-sama menuju fase new normal secara alamiah, akibat adanya perubahan pada perilaku masyarakat itu sendiri.
"Jadi bukan karena new normal yang ditetapkan dengan keputusan. Tapi karena perilaku hidup masyarakat pun telah berubah menjadi lebih baik (sesuai protokol kesehatan covid-19)," ujar Alex.
Alex berpendapat, saat ini perilaku sebagian masyarakat memang sudah mulai lebih disiplin terhadap protokol kesehatan di masa covid-19 tersebut. Meskipun, dia juga mengakui sebagian masyarakat lainnya masih belum mematuhi protokol kesehatan itu.
Dengan demikian, menurut identifikasinya, saat ini posisi masyarakat tengah berada di pertengahan antara zona berbahaya (seperti masa awal pandemi) dengan fase new normal.
Karena itu, lanjut Alex, di masa-masa inilah para perusahaan BUMN diharapkan bisa menjadi lokomotif dan pelopor, untuk mendorong masyarakat menuju era fase new normal tersebut.
"Mudah-mudahan kita sudah ada di fase new normal ketika nanti vaksinnya sudah ketemu, sehingga kita bisa masuk ke zona di mana harapan hidup manusia lebih tinggi daripada sebelumnya," ujarnya.