Kisah Profesor Penemu Virus Ebola melawan Virus Corona
Saat awal ia tidak mengalami batuk namun instingnya menyebut ia terinfeksi Covid-19.
- Bagaimana mutasi memberi petunjuk tentang penyebaran dan asal-usul virus corona
- Enam vaksin virus corona yang sudah diuji coba pada manusia
- WHO: `Kemungkinan virus corona tidak akan pernah hilang`
Ketika itu ia merasa gejala tersebut akan hilang dan tetap melanjutkan kerja sebagai penasehat khusus presiden komisi Eropa, Ursula von der Leyen.
Dirawat di rumah sakit karena virus setelah empat dekade menangani penyakit menular, merupakan sesuatu yang tidak ia perkirakan.
Virus `balas dendam`
"Saya mengabdikan hidup saya untuk memerangi virus dan akhirnya, mereka balas dendam. Selama satu minggu saya berada antara surga dan dunia, di ujung kehidupan," katanya.
"Saya tidak pernah sakit parah dan tidak pernah absen karena sakit dalam 10 tahun terakhir. Saya menjalani hidup sehat dan jalan teratur. Risiko saya terinfeksi corona adalah umur saya. Saya 71 tahun. Saya optimistik dan saya akan lewati ini," katanya.
Piot adalah salah satu kritikus Inggris, PBB dan WHO atas langkah menangani wabah Ebola di Afrika Barat pada 2014, yang ia katakan "terlalu lamban".