Bangun Industri Metanol US$2,8 Miliar, Bakrie Kembali ke Bisnis Inti
VIVA – Konsorsium Bakrie, Ithaca, dan Air Product yang terdiri dari PT Bakrie Capital Indonesia (BCI), PT Ithaca Resources, dan Air Products, menjalin aliansi strategis membangun industri metanol senilai US$2,8 miliar di Batuta Industrial Chemical Park, Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Penandatanganan perjanjian definitif kontrak jangka panjang untuk fasilitas produksi batu bara ke metanol (Coal-to-Methanol/CTM) skala dunia ini, dilakukan secara virtual pada Kamis 14 Mei 2020 malam, oleh CEO PT Bakrie Capital Indonesia, Adika Nuraga Bakrie, Presiden Direktur PT Ithaca Resources, Agoes Projosasmito, beserta Chairman, Presiden, sekaligus CEO Air Products, Seifi Ghasemi yang berada di Amerika Serikat.
Penandatanganan ini pun disaksikan langsung melalui video conference oleh Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Kepala BKPM, Bahlil Lahaladalia.
CEO PT Bakrie Capital Indonesia, Adika Nuraga Bakrie menjelaskan, berdasarkan kontrak jangka panjang tersebut, PT Bakrie Capital Indonesia bersama PT Ithaca Resources akan memasok bahan baku batu bara, dan telah berkomitmen untuk mengambil alih produksi metanol untuk dipasarkan di Indonesia.
Batu bara yang dipasok dari tambang milik PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Ithaca Resources tersebut, kemudian diolah oleh fasilitas produksi milik Air Products, untuk diproduksikan menjadi metanol.
Fasilitas ini nantinya akan mampu memproduksi hampir dua juta ton metanol per-tahun, yang dihasilkan dari hampir enam juta ton batu bara per-tahun. Proyek ini diharapkan on-stream pada 2024 mendatang.
"Ke depan, setelah konstruksi fasilitas produksi selesai dalam tiga tahun, industri metanol akan mengurangi impor BBM secara signifikan dan pada akhirnya mengurangi tekanan pada mata uang rupiah," ujar Adika Nuraga yang karib disapa Aga, dalam keterangan tertulisnya, Jumat 15 Mei 2020.
Aga juga menambahkan, proyek ini sejalan dengan strategi Grup Bakrie untuk berfokus pada industrialisasi, yang sejak awal dirintis dan dikembangkan oleh pendiri Grup Bakrie, H. Achmad Bakrie.
"Proyek ini menjadi momentum kami untuk Back To Basic, kembali fokus mengembangkan industri yang selama ini menjadi tulang punggung grup kami. Ini juga merupakan momen berkembangnya Batuta Chemical Industrial Park, untuk lebih maju lagi di masa depan," ujar Aga.
Tak lupa, Aga juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan berbagai pihak, khususnya kepada pihak pemerintah pusat. "Tentu kami juga berharap bahwa proyek ini nantinya dapat dikategorikan pemerintah sebagai proyek strategis nasional dan pada gilirannya dapat bermanfaat maksimal bagi bangsa kita," ujarnya.
Senada, Presiden Direktur PT Ithaca Resources, Agoes Projosasmito mengatakan, pengembangan industri hilir batu bara yang mengangkat nilai produk batu bara berkalori rendah ini sejalan dengan visi Presiden RI.
"Proyek ini akan mengantarkan kita menuju era baru industri tambang batu bara di Indonesia, dan akan mengubah paradigma sekarang yang memperlakukan batu bara hanya sebagai bahan bakar," kata Agoes.
"Setelah ini, batu bara akan diposisikan sebagai raw material penting dalam memproduksi produk industri turunan bernilai tinggi, dan pada akhirnya akan membantu pertumbuhan ekonomi kita," ujarnya.