Kisah Lima Perawat di Empat Benua Memerangi Corona
Dengan lebih dari empat juta kasus yang dilaporkan di seluruh dunia, pandemi virus corona menyebabkan pekerjaan yang dilakoni para perawat menjadi sorotan.
Dalam rangka menandai Hari Perawat Internasional, BBC mewawancarai sejumlah perawat yang bekerja di empat benua berbeda, untuk mempelajari perihal tantangan yang mereka hadapi dalam menghadapi Covid-19.
Hari keperawatan dirayakan pada 12 Mei, hari ulang tahun Florence Nightingale, pendiri keperawatan modern.
Suster Afit: Tetap kasih ASI meski jauh dari keluarga
Afit kini bekerja sebagai suster merawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Ia mengabadikan dan membagikan hari-hari yang dilewati kepada masyarakat melalui Youtube.
Para tenaga medis di RSUD Pasar Minggu diharuskan tinggal di tempat khusus yang disediakan dan jauh dari keluarga.
Untuk mengobati rasa rindunya, ia selalu membawa baju anaknya yang masih membutuhkan air susu ibu (ASI).
"Alhamdulilah pagi ini sudah dapat susu (ASI) untuk anak saya di rumah, about sixty or something. Yah, tidak apa namanya juga ibu pekerja, yang ibu-ibu karier di luar sana juga tahu kalau kita ada sedikit gangguan akan berpengaruh sama produksi ASI kita," kata Afit.
Menurut Afit, ASI yang sudah dikumpulkan kemudian dijemput sang suami. Ia pun hanya bisa berbicara dan bertatap muka dari kejauhan dengan suami, tanpa bisa berpelukan melepas rindu.
"Salam buat Aro (anak) yaa, makasih Momo (suami)," kata Afit sambil menatap suami berjalan meninggalkannya.