Ketika Kopi RI Tetap Manggung di Timur Tengah Saat Pandemi Covid-19

VIVA – Wabah virus corona terus saja menghantui seluruh negara di dunia hingga Mei 2020 ini. Hal itupun membuat sejumlah sektor mengalami penurunan kinerja, termasuk di sub sektor perkebunan.

Kanwil Bea Cukai Jakarta Gelontorkan Fasilitas Kawasan Berikat untuk Dua Perusahaan Ini

Kondisi yang terus memburuk itu telah membuat penyerapan komoditas perkebunan dari Indonesia alami penurunan drastis dari sejumlah negara tujuan ekspor. Tapi, khusus kopi robusta asal Temanggung ternyata tetap temukan pasar ekspornya di Timur Tengah.

Tercatat, sebanyak 38,4 ton biji kopi robusta asal Temanggung telah dikapalkan dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang tujuan Alexandria, Mesir, April lalu. Menyusul kemudian 96 ton yang akan dikirimkan setelah Idul Fitri, juga ke Alexandria.

Pelepasan Ekspor Berkelanjutan Produk Kerajinan Kerang Asal Magelang

Seorang Eksportir Kopi Temanggung, Diandra Rauch menuturkan adanya pandemi corona telah membuat permintaan pasar terhadap kopi tidak menentu. Sehingga, dibutuhkan kejelian dan konsistensi eksportir menemukan peluang pasar.

Ia mengungkapkan, di tengah permintaan yang tidak menentu tersebut semua jenis kopi seperti robusta dan arabica justru produksinya cukup melimpah di pasar. Dengan demikian, penting mencari peluang di tengah pandemi yang panjang ini.

Hilirisasi Dorong Peningkatan Investasi dan Perluasan Lapangan Kerja

"Produksi kopi Temanggung saat ini cukup tersedia oleh kelompok-kelompok tani binaan Dwi Suratno Hadi. Kedepannya kami sedang mempersiapkan permintaan ekspor Arabica Specialty dari sentra kopi Temanggung, Gayo dan Ruteng dengan tujuan Jeddah, Saudi Arabia," jelas Diandra kepada media, di Jakarta, Selasa 12 Mei 2020.

Selain itu, ia menuturkan, sejumlah tantangan juga dihadapi para eksportir disaat pandemi ini, yaitu adanya pembatasan perdagangan oleh negara-negara yang selama ini menjadi pasar hasil perkebunan Indonesia. 

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian, Dedi Junedi mengungkapkan pandemi covid-19 telah memaksa sebagian besar negara tujuan ekspor produk kopi Indonesia menerapkan pembatasan arus barang, untuk mengurangi risiko penularan virus corona.

"Namun kami terus melakukan komunikasi intensif terutama para pelaku usaha atau eksportir perkebunan dan dengan KBRI setempat melalui Atase Perdagangan dalam mengidentifikasi pasar-pasar mana yang masih memungkinkan untuk dimasuki produk ekspor kopi Indonesia," jelas Dedi.

Saat ini, lanjut Dedi, ekspor komoditas kopi Indonesia didominasi oleh Amerika Serikat, Malaysia dan Italia dengan kontribusi 36,5 persen terhadap total volume ekspor kopi Indonesia 2019. 

Sedangkan ekspor kopi Indonesia ke Mesir juga cukup tinggi, yaitu sebesar 34.287 ton atau berkontribusi 9,5 persen terhadap total volume ekspor kopi Indonesia pada 2019.

Sementara itu, data Badan Pusat Statistik mencatat hingga Februari 2020 ekspor kopi Indonesia mencapai 55.989 ton, dengan nilai ekspor mencapai US$136,75 juta. Khusus pasar Mesir, ekspor kopi Indonesia sebesar 7.273 ton dengan nilai ekspor mencapai US$12,62 juta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya