Apakah kita Kembali Berjabat Tangan Bila Wabah Virus Corona Berlalu?
“Kita merespon orang yang berduka atau terkena musibah dengan pelukan, atau duduk di sisi orang tersebut sambil menyentuh bahunya”.
Sentuhan dengan kepalan atau siku tidak bisa menggantikan keterhubungan manusia.
Pelukan
Karena profesinya berkaitan dengan kesehatan masyarakat, termasuk penyakit menular, Deliana Garcia telah mulai meninggalkan jabat tangan. Namun kebiasaannya tetap sulit diubah.
“Saya fanatik terhadap pelukan,”katanya. Terutama ini dia lakukan terhadap ibunya yang berusia 85 tahun.
“Kami sangat dekat, dan saya selalu ingin berjalan ke arahnya, mencium mukanya sambil bilang saya sayang padanya”.
Dorongan kuat ini bertentangan dengan kekhawatirannya soal penularan. Maka mereka berdua sekarang seperti “menari dengan canggung,” kata Deliana.
“Bahkan ketika ia mendekat, saya jadi serba salah. Gimana kalau saya bikin dia sakit?” kata Deliana.