Kisah Pelaut Ditolak Beberapa Pulau, Telantar 3 Bulan di Lautan
Tetapi hanya beberapa hari sejak mulai berlayar, kemudi otomatisnya rusak.
"Saya masih berada di perairan Indonesia saat itu, sehingga saya ingin berlabuh dan beristirahat dan memperbaiki kapal saya. Tetapi saya diusir - mereka mengatakan karantina sudah dimulai," katanya kepada BBC.
"Jadi saya pikir baik-baik saja kalau saya melanjutkan perjalanan."
Pilot otomatis yang rusak berarti dia perlu mengatur kapal setiap saat.
Di malam hari, dia mengatur alarm agar berdering setiap jam sekali, sehingga dia bisa bangun untuk memeriksa pengaturan kemudi otomatis.
Sayangnya, keberuntungannya tidak membaik.
Ketika dia mendekati PNG, dia mengetahui dari keluarganya - yang dia hubungi melalui telepon satelit - bahwa negara itu juga telah menutup perbatasannya.
Alih-alih, dia memutuskan untuk berlabuh di sebuah pulau kecil tak jauh dari kapalnya berada.
"Itu pulau yang kecil, hanya ditinggali oleh sekitar 20 - 30 keluarga di sana. Tak ada telepon, tak ada televisi, tak ada apa-apa," tuturnya.