Donald Trump Sebut Virus Corona Bisa Bunuh Sampai 100.000 Warga AS

Presiden AS Donald Trump.
Sumber :
  • Yahoo Finance

VIVA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengaku bahwa wabah virus corona (Covid-19) bisa saja menewaskan hingga 100.000 warga AS setelah jumlah korban meninggal dunia di Negeri Paman Sam itu sudah melewati prakiraannya. Namun, Trump yakin bahwa vaksin pembunuh corona bisa tersedia akhir tahun ini. 

Survei: Kamala Haris Lebih Dipercaya Warga AS Kelola Ekonomi, Dengan Catatan Ini

Demikian ungkap Presiden Trump pada pertemuan virtual dengan publik yang disiarkan stasiun televisi FOX News di Washington DC pada Minggu waktu setempat. Virus Corona di AS telah menjangkti lebih dari 1,1 juta warga dan telah menewaskan lebih dari 67.000 penderita di sana. 

Bertambahnya jumlah kasus dan pasien tewas itu yang membuat Trump prihatin. "Mulai dari 75, 80 hingga 100.000 orang akan meninggal. Itu hal yang mengerikan," kata Trump, seperti yang dikutip stasiun Channel News Asia hari ini. 

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Padahal, Trump Jumat pekan lalu masih yakin bahwa virus corona tidak sampai merenggut nyawa hingga 100.000 orang. Bahkan, awal pekan lalu, dia menyatakan bahwa jumlah korban tewas di negaranya hanya akan mencapai sekitar 60.000 hingga 70.000 jiwa.

Di sisi lain, Trump yakin bahwa tidak perlu sampai tahun depan untuk menunggu vaksin obat corona. "Kami sangat yakin bakal mendapatkan vaksin akhir tahun ini," ujar Trump, seperti dikutip Guardian

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Padahal, kalangan ilmuwan memberi pernyataan berbeda. Mereka berulang kali menyatakan bahwa vaksin virus corona baru bisa tersedia paling cepat 12-18 bulan ke depan, atau mungkin lebih lama lagi. 

Sebelumnya, salah satu ilmuwan ternama dunia, seperti dikutip Daily Mail Australia, menyatakan bahwa vaksin corona bisa digunakan secara massal paling cepat awal tahun 2021. Profesor Trent Munro, yang memimpin tim riset di Universitas Queensland Australia dalam membuat vaksin corona, menyatakan bahwa vaksin yang dibuat secepatnya bisa siap produksi mulai September mendatang, tapi itu pun tergantung dari tingkat keberhasilan serangkaian uji coba.

Simak juga: VIVAnews Pantau Corona

Presiden Jokowi dicek kesehatan sebelum divaksinasi booster COVID-19 tahap dua

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Lantas bagaimana jejak perjalanan mewabahnya virus mematikan Sars-CoV-2 tersebut, hingga langsung memunculkan situasi pandemi yang mencekam di Tanah Air?

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024