Logo BBC

Mengapa Jepang Sangat Sedikit Melakukan Tes Corona?

Banyak kalangan menanyakan alasan pemerintah Jepang tidak menggelar lebih banyak tes Covid-19. BBC Indonesia
Banyak kalangan menanyakan alasan pemerintah Jepang tidak menggelar lebih banyak tes Covid-19. BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Menurut Kementerian Kesehatan Jepang, itulah alasan mengapa jumlah tes yang mereka lakukan hanya setengah dari kapasitas, bahkan setelah ada kebijakan resmi agar tes digelar lebih masif.

Fakta ini kemudian memunculkan sejumlah cerita menarik tentang mereka yang berusaha menjalani tes Covid-19.

Jepang
Getty Images
Jalur pejalan kaki di Jepang yang biasanya disesaki orang kini kosong.

Jordain Haley adalah warga Amerika Serikat yang bekerja di Jepang sebagai analis bisnis dan penerjemah sukarela. Melalui Skype, dia berkisah tentang kawannya, yang tak fasih berbahasa Jepang, yang berusaha menjalani tes.

Pada 10 April lalu, kawannya demam dan batuk. Dia menunggu empat hari seperti yang diatur dalam pedoman tes Covid-19.

"Ketika itu dia sulit bernapas dan pening karena kekurangan oksigen," kata Jordain.

"Saya menghubungi pusat kontak Covid. Mereka menolak membantu. Mereka berkata, jika kawan saya sakit, maka saya seharusnya menghubungi ambulans," tuturnya.

Pada 15 April, kawannya datang ke klinik yang bisa melakukan pemeriksaan X-ray dada. Dokter di klinik itu menyebut kemungkinan teman Jordain mengidap Covid-19.

Akan tetapi, gejala medis yang dialaminya tidak sedemikian buruk sehingga perlu dilarikan ke rumah sakit. Dokter itu memulangkan dan meminta kawan Jordain untuk isolasi mandiri.

Pada malam keesokan harinya, Jordain mendapat telepon dari kawannya itu. Dia mengaku stres.

"Saya mendengar suara sirene ambulans saat telepon itu. Dia batuk dan suara napasnya nyaring sehingga saya tak mendengar jelas apa yang dia katakan," kata Jordain.