Kisah Pengemudi Ambulans Tempuh 3.300 Km Antar Jenazah saat Lockdown
- bbc
"Di beberapa tempat jalan sangat sempit sehingga hanya satu kendaraan yang bisa lewat pada satu waktu. Di sisi lain Anda juga menemui jurang yang curam," kata Jayendran.
Makan dan istirahat
Karena negara tengah menerapkan aturan karantina, mereka sering diberhentikan di sepanjang jalan oleh polisi, namun mereka memiliki dokumen yang bisa diproses.
Stasiun pengisian bahan bakar diizinkan beroperasi untuk mendukung truk-truk angkutan komersial, tetapi karena banyak restoran tutup, ketiganya harus mencari pedagang makanan yang berjualan secara sembunyi-sembunyi di sepanjang jalan raya.
Mereka juga membeli makanan dari penduduk desa, tetapi terkadang yang harus mereka makan hanyalah biskuit. Mereka tidur di ambulans.
"Ketika kami menyerahkan jenazah itu kepada keluarga. Mereka sangat senang. Jasadnya pun tidak mengeluarkan bau busuk."
Jasadnya sudah dibalsem dan dimasukkan ke bagian pendingin di belakang ambulans, terpisah dari kabin pengemudi.
Kerabat mendiang dan para pejabat setempat ingin agar keduanya tetap tinggal selama sehari sebelum perjalanan pulang mereka. Tetapi mereka lebih suka pergi setelah istirahat singkat, bahkan sebelum pemakaman selesai.
Tak terlupakan