Ekonomi AS Anjlok, Rupiah Perkasa ke Level Rp15.015 Per Dolar

Rupiah Menguat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Nilai tukar rupiah mengalami penguatan cukup signifikan terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Kamis, 30 April 2020. Rupiah mampu menguat hingga kisaran bawah Rp15.000 per dolar AS.

Rupiah Loyo Pagi Ini, Nyaris Tembus Rp16 Ribu per Dolar AS

Di pasar spot, hingga saat ini, rupiah di perdagangkan di level Rp15.015 per dolar AS. Menguat hingga 1,83 persen dari penutupan perdagangan kemarin, Rabu, 29 April 2020 di level Rp15.295 per dolar AS. Bahkan, rupiah sempat menyentuh Rp14.975 per dolar AS.

Sementara itu, nilai tengah rupiah hari ini, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia dipatok di level Rp15.157. Menguat dari nilai tengah kemarin di level Rp15.415.

Rupiah Dibuka Menguat di Level Rp15.842 per Dolar AS

Kondisi tersebut tidak terlepas dari data ekonomi AS yang mengalami anjlok hingga -4,8 persen pada kuartal I-2020. Meski begitu, Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuannya di level 0-0,25 persen.

"Pasar pasti akan sangat tertarik mengetahui apa angka itu, atau setidaknya secara kualitatif seberapa dalam dan berapa lama ini akan berlangsung," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim, dikutip dari analisisnya, Kamis, 30 April 2020.

Rupiah Loyo ke Level Rp 15.777 per Dolar AS, Ini Pemicunya

Meski ekonomi AS mengalami anjlok yang signifikan, kabar positif datang dari Gilead Sciences, perusahaan farmasi AS, yang mengumumkan hasil uji coba obat yang dikembangkannya untuk menangani virus corona (covid-19), yakni remdesivir.

Hasil pengujian yang dilakukan Gilead menyatakan, lebih dari separuh pasien yang menjadi sampel uji obat ini pulih lebih cepat dan keluar dari rumah sakit dalam waktu kurang dari dua pekan.

Di sisi lain, Ibrahim melanjutkan, kondisi pandemi di DKI jakarta terus menurun, mengindikasikan kemungkinan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di awal Juni akan kembali di longgarkan dan ini akan di ikuti oleh provinsi-provinsi lain.

"Sehingga perekonomian kembali berjalan dan PSBB secara keseluruhan bisa dihentikan sehingga menjadi angin segar bagi pasar dan wajar dalam perdagangan hari ini arus modal asing kembali membanjiri pasar valas dan obligasi sehingga mata uang garuda kembali digdaya," tuturnya.

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Imbas Ketegangan Rusia-Ukraina

Eskalasi perang Rusia vs Ukraina yang makin memanas jadi pemicu rupiah bisa melemah. Apalagi, ada ancaman Rusia yang siap gunakan nuklir.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024