Begini Kehidupan di Salah Satu Negara Lockdown Terketat di Dunia
- abc
Ligaya adalah pengasuh bagi putrinya yang berusia 19 tahun yang harus menggunakan kursi roda yang menderita "cerebral palsy".
Ligaya khawatir dengan masa depan keluarganya, karena tidak punya penghasilan di tengah pandemi COVID-19. (ABC News: Kimberly Dela Cruz)
Ligaya harus menggunakan transportasi umum namun sekarang bus tidak lagi beroperasi di Manila.
Keluarga Ligaya tidak bisa menggunakan sarana lain, karena Ligaya tidak punya pekerjaan, memiliki berutang banyak karena obat untuk putrinya yang mahal.
Selain itu, Ligaya juga khawatir dia dan keluarganya akan terkena virus yang kemudian bisa menularkan ke anggota keluarga yang lain.
"Ketika virus ini mulai menyebar, tentu saja saya kawatir, karena dikatakan mereka yang rentan akan mudah tertular. Suami saya terkena stroke dan putri saya difabel," kata Ligaya kepada ABC.
Keadaan yang dialami Ligaya membuat kelompok HAM memperingatkan bahwa lockdown dan penahanan paling berpengaruh pada warga miskin.
Kawasan kumuh di Manila San Roque penuh sesak, dengan fasilitas sanitasi minim dan ketersediaan makanan yang terbatas. (ABC News: Kimberly Dela Cruz)