Benarkah Nikotin Bisa Bantu Lawan Virus Corona?
Para peneliti menyimpulkan bahwa virus corona tidak bisa masuk ke dalam sel dan tidak bisa menyebar dalam organisme jika nikotin menahan virus. Rumah Sakit Pitie-Salpetriere di Paris kini akan menyelidiki temuan ini secara lebih rinci.
Apa peran reseptor ACE2?
Meski begitu, tidak ada konsensus di antara para peneliti bahwa reseptor ACE2 memiliki blocking effect atau efek penahan. Ahli saraf James L. Olds dan Nadine Kabbani dari Fairfax di negara bagian Virginia, Amerika Serikat (AS) telah menerbitkan sebuah studi tentang topik tersebut di The FEBS Journal pada 18 Maret lalu.
Studi ini menunjukkan bahwa nikotin, pada kenyataannya, menstimulasi reseptor sel, yang berarti virus memiliki peluang yang lebih baik untuk menembus sel. Hal inilah yang bisa menjelaskan bagaimana penyakit ini menjadi lebih parah pada kelompok perokok tertentu, kata penelitian itu.
Merokok bukan solusi
Hanya penelitian lebih lanjut yang dapat menunjukkan apakah para peneliti Prancis atau rekan peneliti mereka dari AS benar.
Namun yang pasti, hampir semua dokter medis setuju bahwa merokok tembakau mambawa risiko tambahan pada kasus COVID-19. Mereka menyarankan perokok untuk berhenti merokok sesegera mungkin, karena virus corona utamanya menyerang organ paru-paru, apalagi yang sudah rusak karena merokok.
Tidak seperti saat nikotin murni berasimilasi, misalnya melalui plester nikotin yang banyak digunakan oleh orang-orang yang ingin berhenti merokok – merokok juga sejatinya membebani tubuh dengan banyak zat berbahaya, termasuk agen karsinogenik.