Kim Jong-Un Dikabarkan Meninggal Dunia

VIVA – Pada Sabtu kemarin spekulasi atas kesehatan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meningkat di publik. Hal itu karena pemimpin Korea Utara itu tidak terlihat di depan umum dan memimpin rapat saat pertemuan partai pada 11 April lalu.

Saling Serang, Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara untuk Hancurkan Ukraina

Dilansir dari Business Insider, pada Minggu 26 April 2020, spekulasi itu muncul dari beberapa sumber di China dan Jepang di mana diyakini bahwa pria 36 tahun itu berada dalam kondisi kritis atau mungkin meninggal usai operasi kardiovaskular. 

Namun, sekali lagi, laporan tersebut belum jelas, sebab Pemerintah Korea Selatan yang juga memantau kondisi Korea Utara dengan cermal membantah rumor itu dan mengatakan Kim masih menjalankan negara itu.

Ratusan Tentara Korut Terkapar di Rumah Sakit, Perawat Rusia: Pergi Kalian ke Neraka!

"Tidak ada perkembangan tidak biasa yang terdeteksi di dalam Korea Utara," kata juru bicara Kepresidenan Korea Selatan Kang Min Seok.

Selain itu, Pejabat China juga meremehkan rumor bahwa Kim sakit kritis. Bahkan, Presiden Trump mengatakan bahwa berdasarkan laporan intelijen, AS tidak memiliki informasi yang dapat dipercaya mengenai kesehatan Kim.

Gara-gara Kurang Amunisi, Tentara Korut Babak Belur di Garis Depan

Spekulasi mengenai kesehatannya juga memicu pertanyaan tentang siapa yang akan mengambil alih sebagai pemimpin Korea Utara jika Kim meninggal. Sebab, Kim memiliki silsilah keluarga yang rumit dan tiga anaknya dikabarkan terlalu muda memimpin.

Tapi Kim memiliki saudara perempuannya, Kim Yo Jong, yang dianggap sebagai sosok kuat yang dapat menjalankan negara sementara itu.

Diketahui, isu kesehatan Kim pertama kali muncul pada 15 April 2020, ketika dia tidak muncul pada perayaan kelahiran Kim Il Sung, kakeknya dan pendiri Korea Utara. Ulang tahun adalah hari libur paling penting di negara ini.

Kemudian, desas-desus meningkat ketika sebuah media Korea Selatan menerbitkan sebuah cerita yang melaporkan bahwa pemimpin Korea Utara telah menjalani operasi jantung dan sedang pulih di sebuah villa di luar Pyongyang, ibu kota negara itu. 

Tak hanya itu, Reuters melaporkan pada Jumat bahwa China mengirim tim ahli medis untuk melakukan perjalanan ke Korea Utara dan memberi nasihat tentang kesehatan Kim, mengutip tiga sumber. 

Sedangkan, Pengamat Korea Utara Anna Fifield mengatakan bahwa salah satu faktor risiko terbesar Kim adalah kesehatannya yang buruk, terutama risiko dari masalah jantung karena beratnya yang besar.

"Pemimpin muda itu tampak seperti serangan jantung yang menunggu untuk terjadi dan jelas memiliki masalah," tulis Fifield. Ia juga mencatat bahwa pemimpin Korea Utara adalah perokok berat.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya