Dibuka Loyo, Rupiah Bakal Menguat di Kisaran Bawah Rp15.500 Per Dolar
- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali bergerak stagnan di kisaran Rp15.400-15.500 per dolar AS. Pada perdagangan akhir pekan ini, rupiah kembali di buka melemah di kisaran atas Rp15.500 per dolar AS.
Di pasar spot, pada perdagangan Jumat, 24 April 2020, nilai tukar rupiah ditransaksikan di kisaran Rp15.504 per dolar AS. Melemah 0,68 persen dari level penutupan perdagangan, Kamis 23 April 2020 di posisi Rp15.400 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, nilai tengah rupiah hari ini di level Rp15.553 per dolar AS. Menguat dari nilai tengah perdagangan kemarin di posisi Rp15.630 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim memperkirakan, meski mengalami pelemahan pada pembukaan perdagangan hari ini, pergerakan rupiah berpotensi masih akan menguat pada penutupan perdagangan di kisaran Rp15.320-15.500 per dolar AS.
"Harga minyak mentah yang mulai merangkak naik membuat sentimen pelaku pasar membaik. Minyak jenis Brent menguat sekitar tiga persen dan kembali ke atas US$20 per barel, sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat nyaris empat persen diperdagangkan di kisaran US$14 per barel," tuturnya.
Di sisi lain, dia melanjutkan, Senat AS meloloskan paket stimulus tambahan yang diusulkan pemerintahan Presiden Donald Trump. Paket bernilai US$500 miliar ini berfokus untuk membantu usaha kecil-menengah dalam menghadapi dampak pandemi virus corona (Covid-19).
"Rinciannya adalah US$321 miliar untuk kredit lunak kepada usaha kecil-menengah, US$60 miliar untuk pinjaman darurat juga untuk usaha-kecil menengah, US$75 miliar untuk bantuan kepada rumah sakit, dan US$25 miliar untuk menambah uji virus corona di masyarakat," ungkap dia.