Geopolitik AS Kerek Harga Minyak, IHSG Diprediksi Menguat Akhir Pekan
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG memerah di level 4.579 pada pembukaan perdagangan Jumat 24 April 2020. Posisi itu melemah 14 poin atau 0,31 persen, dibanding penutupan perdagangan Kamis 23 April 2020 di level 4.593.
Meski demikian, analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menjelaskan, harga minyak mentah berjangka terdorong naik seiring meningkatnya aspek geopolitik Amerika Serikat.
"Setelah Presiden Donald Trump memerintahkan Angkatan Laut AS, untuk menghancurkan kapal perang Iran yang melecehkan kapal-kapal Amerika," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Jumat 24 April 2020.
Namun di sisi lain, investor juga akan menyaksikan klaim pengangguran AS sebagai pertanda terbaru dari dampak virus corona, dengan ekspektasi rata-rata adalah 4,5 juta pengangguran.
Di sisi lain, tingkat kematian akibat Covid-19 di New York berada pada tingkat terendah, sejak awal April 2020. Sementara, Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin mengatakan, pihaknya akan mengantisipasi sebagian besar perekonomian, yang diprediksi akan dimulai kembali pada akhir Agustus mendatang.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak menguat diperdagangan akhir pekan, dengan support resistance 4.560-4.780," ujarnya.
Secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.443,63 hingga 4.318,10.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 4.747,88 hingga 4.975,54. Berdasarkan indikator, MACD masih dalam status pola golden cross di area negatif, sementara Stochastic dan RSI berada di area netral.
"Terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke level resistance terdekat," ujarnya.