Virus Corona Ubah Perilaku Hubungan Internasional
Menurutnya, pandangan Australia cenderung mengedepankan aspek utilitarian secara sempit dan dalam banyak kasus mengabaikan komunikasi yang efektif dengan negara dengan perbedaan kultur.
"Sementara pandangan Indonesia cenderung berpikir bahwa Australia, yang meskipun lebih membutuhkan Indonesia dari pada Indonesia membutuhkan Australia, selalu bersikap seperti negara asing yang berada di kelas yang lebih tinggi dan memiliki niatan negatif dalam urusan domestik Indonesia," jelas Randy.
Pada saat performa kedua negara sedang lemah, komunikasi efektif dan kolaborasi mutual yang serius dianggap Randy bisa menjadi kunci perbaikan hubungan Indonesia – Australia.
Keberadaan Indonesia sebagai salah satu gerbang pertahanan ketahanan finansial di Asia, menurut sekelompok akademisi di Australia National University (ANU), membuat Australia harus memberikan bantuan kepada negara-negara di Asia kalau tidak mau terjadi krisis yang merembet ke Australia.
Berkaca pada sejumlah krisis keuangan mulai dari krisis Asia tahun 1997 dan krisis global 2008, menurut pakar hukum Indonesia dari University of Melbourne, Tim Lindsey, bisa "mengingatkan Australia mengapa Indonesia begitu penting".
"Setelah [pandemi corona] ini selesai, Australia perlu melihat dengan sangat serius program bantuan yang belum pernah ada sebelumnya dan menjadikan kesehatan serta sistem pemerintahan Indonesia sebagai prioritas," kata Tim Lindsey kepada The Australian (11/04).
China, Indonesia, Australia
Dalam level yang lebih luas, pandemi COVID-19 kini mengalami perkembangan terbaru dalam konteks hubungan internasional.
Beberapa negara, termasuk Australia, kini menggugat China agar terbuka menjelaskan asal-usul virus corona yang kini menjadi wabah global.
Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa bahkan menuding China sengaja menyembunyikan virus ini sehingga harus bertanggung jawab atas wabah corona.
Pemeritah China disebut-sebut Inggris telah menutupi permasalahan ini selama periode Desember 2019 - Januari 2020.
Menlu Australia Senator Marise Payne mendorong perlunya digelar penyelidikan global untuk mengungkap asal-usul COVID-19. (ABC News: Matt Roberts)
Desakan yang sama disampaikan Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton, agar China lebih transparan mengenai pandemi COVID-19, sebagai jawaban untuk keluarga dari puluhan warga Australia yang meninggal akibat virus ini.
"Tentu saja kita pun akan dituntut jika Australia yang menjadi epicentrum virus ini yang kemudian menyebar ke masyarakat," kata Menteri Dutton.