Logo ABC

Virus Corona Ubah Perilaku Hubungan Internasional

"Berdasarkan saran medis, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan AO, untuk sementara dipindahkan ke Australia. Duta Besar Quinlan akan terus mengawasi kegiatan kedutaan besar dari Australia," tulis Deplu Australia di laman resminya.

"Ini murni tindakan pencegahan," kata Australia menjelaskan alasan penarikan sementara Dubes Quinlan.

Namun, di saat yang sama, Kedutaan dan Deplu juga mengeluarkan peringatan kepada warga Australia untuk meninggalkan Indonesia "selagi masih bisa" karena alasan standar layanan kesehatan setempat.

Dalam konteks itu, keputusan untuk menarik duta besar dimaknai sebagai kurangnya kepercayaan pada kesiapan Indonesia dalam penanganan COVID-19 yang diperkirakan bisa memakan korban hingga 120.000 orang.

Keprihatinan Australia terhadap situasi di Indonesia sekaligus uluran dukungan juga dikemukakan Perdana Menteri Scott Morrison dalam wawancara dengan stasiun TV SBS (15/04).

"Apa yang terjadi di Indonesia sangat memprihatinkan," kata Scott Morrison. "Besarnya tantangan yang mereka hadapi jauh melampaui apa pun yang dapat dibayangkan oleh Australia."

"Kita perlu berada bersama mereka dan memberikan dukungan yang dapat kita lakukan. Tetapi besarnya tantangan di Indonesia memang tidak pernah kita saksikan sebelumnya di zaman ini," tambahnya.

Mahendra Siregar
Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar, menyampaikan kekecewaan Jakarta pada Canberra. (Supplied: ANTARA)

Tetapi Kementerian Luar Negeri Indonesia sudah telanjur kecewa pada Canberra yang dianggap tidak melakukan apapun untuk memperbaiki pelintiran media yang menyebut alasan ketidakmampuan Indonesia dalam mengatasi pandemi corona sebagai alasan penarikan Gary Quinlan.

"Dari sudut pandang kementerian luar negeri, kami memahami situasinya dan bahwa [penarikan] itu karena alasan kesehatan, tetapi tentu saja kami tidak senang melihat perkembangan seputar berita tersebut. Semua orang diam di Canberra," kata Mahendra Siregar, Wakil Menteri Luar Negeri RI kepada harian The Australian (16/04).

"Ini adalah pandemi global dan saya pikir kita semua paham bahwa kita seharusnya berada dalam situasi ini bersama-sama dan saling mendukung. Tidak kurang," sambung Mahendra.

Masalah klasik negara tetangga

Randy menilai yang terjadi antara Indonesia dan Australia saat ini adalah gambaran klasik karakter hubungan antarnegara tetangga.

Ia mengatakan, isu klasik Indonesia-Australia dapat dilihat dari dua perspektif.