Logo ABC

Pemimpin Perempuan Lebih Berhasil Tangani Krisis Virus Corona?

Secara konvensional femininitas diasosiasikan dengan kepekaan sosial dan empati, hal yang dipuji oleh The Atlantic terhadap kepemimpinan PM Selandia Baru Jacinda Ardern.

Prioritas terhadap kesehatan warganegara mencerminkan kepedulian para pemimpin perempuan ini pada kemanusiaan.

Pemberitaan media internasional sudah banyak menyoroti terhadap para pemimpin yang disebut bertindak "macho" (maskulin) dalam menghadapi COVID-19 ini.

"Contohnya saja Donald Trump yang sempat menimbang-nimbang keuntungan dan kerugian ekonomi dari membiarkan banyak orang terinfeksi dengan intervensi minimal atau lockdown," kata Hani.

"Begitu juga dengan Presiden Jokowi yang memprioritaskan pertumbuhan ekonomi sehingga ragu-ragu mengambil keputusan penanganan COVID-19."

Gaya komunikasi empatik Gladys Berejiklian announcing the Sydney Fish Market spend this morning.

Premier New South Wales Gladys Berejiklian berhasil menurunkan tingkat penularan virus di negara bagiannya yang memiliki kasus tertinggi di seluruh Australia.

Hani Yulindrasari juga melihat gaya komunikasi yang empatik dari para pemimpin perempuan yang membedakan mereka dengan pemimpin lain.

"Saya membaca tiga pidato pemimpin perempuan Angela Markel, Jacinda Ardern, dan Tsai Ing-Wen tentang kebijakan negaranya dalam menghadapi pandemik ini," kata Hani.

Ketiga pemimpin tersebut menurutnya menggunakan bahasa-bahasa yang membujuk dan empatik yang penuh kepedulian dan kasih.