Pemimpin Perempuan Lebih Berhasil Tangani Krisis Virus Corona?
"Menurut saya hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan sisi feminin kepemimpinan mereka," kata Hani.
Itu disebabkan karena menurut Hani Yulindrasari, kepemimpinan perempuan biasanya lebih disorot, karena dianggap berbeda dan tidak biasa atau di luar mainstream.
"Sorotan tersebut membuat perempuan terbiasa untuk bekerja lebih keras (dua kali lipat dari laki-laki), supaya bisa dihargai sebagai pemimpin."
"Untuk itu pemimpin perempuan menjadi terbiasa menyiapkan diri menghadapi risiko yang akan dihadapinya dan tidak menganggap risiko tersebut mudah diatasi.
"Hal inilah yang membuat mereka mengambil keputusan dengan cepat," kata Hani lagi.
Premier Queensland Annastacia Palaszczuk dengan cepat menutup perbatasan dengan New South Wales sebelum Liburan Paskah guna mencegah penyebaran COVID-19. (ABC News: Christopher Gillette)
Memprioritaskan nyawa daripada ekonomi
Pendekatan lain yang dilihat oleh Hani Yulindrasari adalah bahwa para pemimpin perempuan ini memprioritaskan nyawa dan kesehatan manusia di atas ekonomi.
Prioritas ini juga yang membuat para pemimpin ini bertindak cepat memprioritaskan sektor kesehatan.