Harga Minyak Terus Anjlok, Rupiah Kembali Loyo
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini, Rabu 22 April 2020. Rupiah diperdagangkan di kisaran atas Rp15.500 per dolar AS.
Di pasar spot, pada pembukaan perdagangan pada pagi ini, nilai tukar rupiah ditransaksikan di level Rp15.530 per dolar AS. Melemah 0,48 persen dari level penutupan perdagangan kemarin, Selasa, 21 April 2020 di posisi Rp15.455.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah hari ini di level Rp15.567. Menguat hingga 0,48 persen dari nilai tengah kemarin di level Rp15.643 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menyatakan, harga minyak mentah dunia yang terus melanjutkan pelemahannya menjadi sentimen negatif pelaku pasar keuangan.
Setelah menyentuh harga negatif untuk kontrak West Texas Intermediate (WTI) Mei 2020, kontrak berjangka WTI dan Brent untuk Juni 2020 tercatat pada level US$12,8 dan US$18,8 per barel.
"Penyebabnya adalah pandemi virus corona yang menyerang hampir seluruh negara-negara di dunia. WHO mencatat pasien positif corona di seluruh dunia mencapai 2,40 juta dengan jumlah orang meninggal sebanyak 165.237 kasus," katanya.
Di samping itu, pada April 2020 dikatakannya permintaan untuk dolar meningkat karena banyak perusahaan-perusahaan yang listing di bursa harus membayar deviden kuartal I, sehingga permintaan untuk dolar relatif cukup tinggi.
"Dengan tingginya kebutuhan dolar maka Bank Indonesia kembali turun ke pasar guna melakukan intervensi dalam perdagangan DNDF yaitu pasar valas, obligasi dan SUN sehingga bisa membantu pasar kembali kondusif," tuturnya.
Dia memperkirakan, pergerakan rupiah hari ini masih akan bergolak walaupun di buka melemah. Namun berpotensi ditutup kemungkinan menguat di kisaran Rp15.320-15.570 per dolar AS sebagaimana kemarin.