Dapatkah Plasma Darah jadi Pengobatan Sementara Pasien Virus Corona?
Bruce Sachais, kepala petugas medis di Pusat Darah New York, mengatakan: "Orang-orang luar biasa. Mereka terus datang berbondong-bondong.
"Kami kedatangan ratusan donor dan telah mengumpulkan lebih dari 1000 unit. Sungguh menghangatkan hati melihat bahwa bagi orang-orang yang telah melalui infeksi, dengan berbagai tingkat keparahan, kepedulian utama mereka adalah "bagaimana saya bisa membantu orang lain?""
Ratri Anindya, salah satu pasien pertama Covid-19 di Indonesia, yang kini telah sembuh, mengatakan telah menyumbangkan darahnya untuk penelitian. Dalam sebuah kiriman di Instagram, ia mengajak sesama "penyintas Covid-19" untuk melakukan hal yang sama.
Para ilmuwan mengatakan plasma tidak akan serta-merta menjadi "obat tokcer".
Namun selama pilihan kita untuk mengobati Covid-19 begitu terbatas, ia diharapkan bisa membantu sampai vaksin ditemukan.