Logo BBC

Dapatkah Plasma Darah jadi Pengobatan Sementara Pasien Virus Corona?

Sementara itu di AS, para ilmuwan menyelenggarakan proyek nasional hanya dalam tiga pekan, dan sekitar 600 pasien telah menerima pengobatan. Ikhtiar ini dipimpin Profesor Michael Joyner, dari Mayo Clinic.

"Hal yang kami pelajari dalam pekan pertama penelitian ialah tidak ada masalah keamanan besar yang muncul dan pemberian produk (plasma) tampaknya tidak menyebabkan banyak efek samping yang tak terduga," kata Joyner.

"Ada sejumlah laporan anekdotal (berdasarkan pengalaman pribadi -red.) tentang peningkatan oksigenasi dan perkembangan baik lainnya pada pasien. Laporan-laporan itu memang menggembirakan, tapi mereka perlu dievaluasi secara ketat."

Ia menyebut terapi itu "kasar dan siap".

"Ada banyak yang tidak kami mengerti tentang plasma. Kami akan banyak belajar tentang kandungan dalam plasma, komponen, level antibodi, dan faktor-faktor lainnya dalam beberapa pekan ke depan.

"Tapi terkadang, sebagai dokter, Anda harus mencoba menendang ke arah gawang ketika ada kesempatan."

Di Indonesia, penelitian tentang plasma darah sebagai kemungkinan obat untuk pasien Covid-19 tengah berlangsung di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Dalam penelitian ini pihak rumah sakit bekerja sama dengan Lembaga Penelitian Biologi Molekuler Eijkman dan Biofarma.