Langkah Pemerintah Tangani Covid-19 Iringi Peluang Rebound IHSG
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG memerah di level 4.473 pada pembukaan perdagangan Rabu 22 April 2020. Posisi itu melemah 27 poin atau 0,62 persen, dibanding penutupan perdagangan Selasa 21 April 2020 di level 4.501.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menjelaskan, saat ini para investor masih berfokus melihat gejolak harga minyak yang mencatatkan rekor pelemahan tercepat sepanjang sejarah.
Karena penyertaan fisik minyak yang berakhir kontraknya, tidak mampu tertampung pada penyimpanan dikarenakan merosotnya permintaan minyak akibat pandemi virus corona.
"Terlepas dari itu, sentimen dari penyebaran covid-19 di dalam negeri dengan rasio kematian 8,73 persen per tanggal 21 April 2020, atau lebih besar dari rata-rata rasio kematian dunia sebesar 6,87 persen, masih menjadi fokus bagi para investor," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Rabu 22 April 2020.
Karena itu, untuk ke depannya, para investor masih akan menanti langkah selanjutnya yang akan dikeluarkan oleh pemerintah, guna menangani masalah wabah virus corona atau covid-19 tersebut.
"Sehingga kami perkirakan IHSG akan mencoba rebound pada perdagangan hari ini, dengan support resistance 4.500-4.605," ujarnya.
Secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.443,63 hingga 4.318,10.
"Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 4.569,63 hingga 4.747,88," kata Nafan.
Berdasarkan indikator, MACD berpotensi membentuk pola dead cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI bergerak menurun di area netral.
"Terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke area support terdekat," ujarnya.