Rizal Ramli: Pemerintah Harus Terima Kasih ke Prabowo

Rizal Ramli dalam acara ILC di tvOne
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Ekonom senior, Rizal Ramli menyebut Pemerintah harus berterima kasih pada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Hal itu lantaran Prabowo melakukan penghematan tahun lalu.

Anindya Supports Prabowo’s Call for Entrepreneurs to Aid Students

"Terima kasih sedikit sama Prabowo. Enggak kedengeran suaranya," kata dia dalam ILC tvOne, Selasa 21 April 2020.

Dimana dirinya tidak menandatangani proyek pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista). Sehingga di saat pandemi virus corona atau covid-19 ini pemerintah masih punya anggaran yang mungkin bisa dipakai untuk menangani corona.

Gaya Prabowo Nonton Timnas saat di Luar Negeri, 'Latte Factor' yang Bikin Gen Z dan Milenial Boncos

"Dia tidak tandatangani semua proyek pembelian alutsista yang markup-nya lebih dari 10 persen. Itu dia menghemat Rp3,4 miliar dollar diem-diem. Total 50 triliun karena bisanya total mark-up alutsista itu ratusan persen, ada yang ribuan persen. Dia maksimun 10 persen. Di atas 10 persen dia gak mau tanda tangan. Dia sudah lapor sama Jokowi sekitar 3,4 miliar dolar itu hampir Rp50 triliun tahun kemarin," katanya.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Kurangi Gaji dan PHK Karyawan karena Pandemi Corona

Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Dijadwalkan Bertemu Raja Charles III

Dalam kesempatan itu, Rizal juga menyebut pemerintah masih punya uang untuk difokuskan menangani corona. Dirinya minta pemerintah menunda dulu proyek pembangunan infrastruktur yang ada di Tanah Air.

Kemudian, anggaran proyek pembangunan infrastruktur bisa digunakan dulu untuk menangani kasus corona ini. Misalnya proyek pembangunan Ibu Kota Baru.

"(Pemerintah masih punya) Total 207 triliun. Hentikan proyek infrastruktur yang enggak jelas juga, Ibu Kota baru itu. Hentikan dulu, pake uangnya (tangani corona)," kata dia lagi.

Harga impor beras

Zulhas Tegaskan Indonesia Tak Impor Beras pada 2025, Ada Tapinya

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas menekankan, Indonesia pada 2025 tidak akan lagi melakukan impor beras.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024