JK Ungkap Cara Perbaiki Ekonomi karena Corona Beda dengan Krisis 1998

Jusuf Kalla, Mantan Wakil Presiden RI
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla menyebut cara membenahi ekonomi Tanah Air dampak virus corona atau covid-19 beda dengan cara membenahi ekonomi Indonesia saat krisis 1998. Sebab, saat krisis 1998 masih bisa dibantu negara lain, tapi kalau sekarang semua negara juga mengalami nasib serupa karena corona.

Sebut Kabinet Prabowo Diisi Orang-orang Terbaik, Anindya Pede Target Ekonomi RI Tumbuh 8 % Tercapai

"Beda dengan 98 kita susah tapi bisa minta bantuan di luar. Sekarang, mau minta bagaimana. Kekuatan dalam terakhir kita harus dikeluarkan, semua harus berkorban," kata dia dalam ILC tvOne, Selasa 21 April 2020.

APBN menurutnya harus dihemat. Semisal pengurangan anggaran belanja pembangunan. Sebab, pemerintah saat ini kurang pendapatannya, tapi pengeluarannya harus banyak. Ketua Umum PMI itu menyebut mungkin saat ini adalah bencana yang terbesar di Indonesia.

Sri Mulyani Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2024 di Atas 5 Persen

"Hari ini kita selesaikan sebabnya dan akibatnya," kata dia.

Maka dari itu, JK minta masyarakat bisa membantu dengan cara tetap di rumah dan mengikuti semua imbauan pemerintah saat ini. Menurut JK ekonomi bisa diperbaiki, tapi jiwa manusia yang hilang tak bisa diperbaiki.

Ekonom Sebut Pilkada 2024 Tak Signifikan Dongkrak Ekonomi RI di Semester II

"Kita bersatu selesaikan masalah (corona). Makin cepat (diselesaikan) ekonomi (juga) cepat terbaiki" ucap dia lagi.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti

Konsumsi Rumah Tangga Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III-2024

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 tumbuh sebesar 4,95 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

img_title
VIVA.co.id
5 November 2024