Nasib WNI di Kota-kota Dunia dengan Jumlah Kasus Corona Tertinggi
Warga Indonesia yang tinggal di negara-negara dengan ratusan ribu kasus virus corona tidak hanya merasa khawatir soal kesehatan mereka. Kondisi keluarga di Indonesia juga selalu dalam pikiran, dengan harapan Indonesia jangan sampai mengalami apa yang mereka rasakan.
Ada lebih dari 780 ribu kasus COVID-19 yang sudah dikonfirmasi di Amerika Serikat, dengan penularan tertinggi terjadi di kota New York, yang menjadi pusat bisnis dan hiburan.
Sementara di Eropa, Spanyol, Italia, dan Prancis menjadi tiga negara dengan kasus tertinggi dengan total kematian di tiga negara ini sudah mencapai lebih dari 60 ribu orang.
Inilah kisah warga negara Indonesia dari empat negara yang hingga saat ini masih terus berjuang menangani pandemi COVID-19.
Amerika Serikat: Khawatir tapi tetap positif
Amerika Serikat saat ini memiliki kasus COVID-19 tertinggi di dunia dengan lebih dari 780 orang dinyatakan positif tertular virus corona, 42 ribu lebih pasien meninggal, setengahnya berdomisili di negara bagian New York.
Tingginya jumlah kasus dan angka kematian di New York membuat khawatir pasangan asal Indonesia, Hendy Bernadi dan istrinya, Caroline Ronauli, yang sudah dua tahun tinggal di kota.
Hendy dan Olin, panggilan akrab Caroline, tinggal di kawasan Forest Hill di Queens, sekitar 20 menit dari pusat kota New York.
Hendy dan Olin berada di kota New York, yang saat ini menjadi tempat terparah kasus COVID-19 di dunia. (Koleksi pribadi)
Menurut mereka, kawasan tempat tinggalnya bukan kawasan "hot spot" COVID-19, seperti Bronx dan Brooklyn, dengan jarak antar rumah yang relatif jauh dan warganya mematuhi aturan "physical distancing" yang diterapkan pemerintah.
Inilah sebabnya meskipun khawatir, Hendy, Olin, dan anak semata wayang mereka, Hayzel, lebih merasakan atmosfer positif di tengah wabah corona di New York.
Hayzel, yang sekarang duduk di kelas 6, sudah sebulan berskolah dari rumah. Semua kebutuhannya, seperti laptop atau ipad, disediakan oleh Kementerian Pendidikan Amerika Serikat.
Tak hanya itu, jatah murid makan tiga kali sehari masih tetap dipenuhi oleh kantin sekolah. Orangtua bisa mengambil jatah makanan tersebut antara pukul 8 pagi sampai pukul 1 siang.