Ditutup untuk Umum, Tarawih di Masjidil Haram Dikurangi 10 Rakaat
VIVA – Kepala Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi (Haramain), Syaikh Abdur Rahman Al-Sudais mengumumkan penutupan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi berlanjut untuk salat lima waktu, salat Tarawih, itikaf dan buka puasa bersama selama bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah.
Dikutip dari akun twitter resmi pengurus Haramain, Selasa, 21 April 2020, penutupan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi selama bulan suci Ramadan, sesuai dengan rekomendasi otoritas kesehatan Arab Saudi untuk pencegahan penyebaran virus Corona.
Adapun salat lima waktu berjamaah dan salat Tarawih tetap dilaksanakan secara terbatas, yakni hanya diikuti pengurus masjid dan staf pekerja yang rutin membersihkan Haramain.Â
Menurut Al-Sudais, salat Tarawih terbatas di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dilaksanakan dengan mengurangi bilangan rakaat salat. Dari semula 20 rakaat Tarawih, dikurangi menjadi 10 rakaat. Doa Qunut juga akan dipersingkat dan fokus permohonan doa agar Allah segera mengangkat pandemi.
Untuk layanan ifthar atau buka puasa bersama di dua masjid suci ditiadakan. Sebagai gantinya, sajian buka puasa akan dibagikan kepada warga di sekitaran Mekah dan Madinah.
Al-Sudais menegaskan rencana pengurus Haramain saat ini fokus pada tindakan pencegahan, perlindungan dan sterilisasi secara intensif kawasan masjid. Kemudian, mengaktifkan kamera-kamera termal dengan teknologi terbaru di dua masjid suci.
Khadimul Haramain Raja Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman selalu mengikuti perkembangan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi secara langsung dan mengikuti langkah-langkah pencegahan di dalamnya.
"Saudaraku Muslim, Anda bisa berkontribusi bersama kami untuk kesehatan Dua Masjid Suci, dengan salat dan berdoa di rumah Anda, semoga Allah menerima doa kami dan Anda," tulis Al-Sudais di akun Twitter @ReasahAlharamain.Â
>