Korsel Gelar Pemilu di Tengah Wabah Corona Covid-19, Bagaimana Bisa?
Korea Selatan menggelar pemilihan umum dengan cara dan situasi yang sangat berbeda jika dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya.
Pada pemilu kali ini, setiap pemilih harus memakai masker dan berdiri setidaknya satu meter satu sama lain. Di TPS (tempat pemungutan suara), mereka harus diperiksa suhu tubuhnya, mencuci tangan, dan memakai sarung tangan plastik.
Barulah kemudian mereka diberikan kertas suara dan diperbolehkan menuju bilik suara.
Beragam hal ini adalah sebagian langkah yang ditempuh pihak berwenang Korsel dalam menggelar pemilihan umum DPR di tengah pandemi Covid-19.
Sebanyak 300 kursi diperebutkan dalam pemilu DPR kali ini. Sebanyak 35 partai telah mendaftarkan kandidat mereka, namun pertarungan sebenarnya disebut-sebut antara Partai Minjoo (Demokratik) dan oposisi utama, Partai Masa Depan Bersatu yang berhaluan konservatif.
Penanganan pemerintah dalam menghadapi wabah virus corona mendominasi semua diskusi selama masa sebelum pemilu. Topik ini lebih banyak dibicarakan ketimbang ekonomi dan skandal korupsi melibatkan staf presiden.
Pemilu DPR dipandang sebagai tes popularitas kandidat dan partai menjelang pemilu presiden pada 2022 mendatang.
`Hak kami untuk memilih`
Sejumlah kalangan risau ada kekisruhan dalam pemilu kali ini. Namun, sejauh pemantauan saya pada awal-awal pemungutan suara, keadaannya tenang.