Para Perempuan Pengawas Adegan Seks dalam Produksi Film Hollywood
Masalah ini sudah lama bergejolak bahkan sebelum skandal Weinstein muncul ke permukaan bulan Oktober 2017.
Beberapa dekade sesudah syuting film Last Tango in Paris (karya sutaradara Bernardo Bertolucci, beredar tahun 1972) aktor Maria Schneider berkata bahwa ia merasa "dipermalukan" dan "agak diperkosa" ketika sutradara meminta melakukan kontaks seks yang tak tercantum dalam skrip.
Usia Maria 19 tahun ketika itu.
Baru-baru ini, Emilia Clark juga berbicara tentang pengalamannya memfilmkan adegan-adegan eksplisit dalam seri Game of Thrones yang disebutnya "mengerikan".
"Saya berada di set film, sepenuhnya telanjang di tengah orang-orang ini, dan saya tak tahu apa yang harus saya lakukan dan apa yang mereka harapkan dari saya. Saya tak tahu apa yang mereka inginkan, dan tak tahu yang saya inginkan," katanya dalam sebuah wawancara.
Hal-hal ini berubah sejak adanya gerakan #MeToo.
Salah satu titik baliknya adalah syuting seri HBO The Deuce tentang berkembangnya industri pornografi di New York tahun 1970-an.
Emily Maede yang berperan sebagai pekerja seks dan bintang porno berbicara kepada para pimpinan produksi ketika ia merasa adegan telanjang untuknya terasa berlebihan.
Saat itulah Alicia Rodis mendapat pekerjaan dari saluran TV besar untuk pertama kalinya guna memfasilitasi adegan-adegan seks.
Kata Rodis, ia akan meminta para pemainnya untuk "mendiskusikan hal-hal yang tertulis dan tidak tertulis dalam skrip" agar tidak ada kejutan saat adegan dilakukan.