Virus Corona: Sejumlah Negara Mulai Kaji Longgarkan Pembatasan Sosial
Di tengah pandemi COVID-19, sejumlah negara di Eropa mulai mempertimbangkan untuk melonggarkan kebijakan pembatasan sosial dengan harapan angka kematian segera menurun.
Dilaporkan, Spanyol sebagai negara dengan angka kasus COVID-19 dan angka kematian tertinggi kedua di dunia mulai mempertimbangkan melonggarkan kebijakan lockdown. Mulai Senin (13/04), para buruh pabrik telah diizinkan untuk kembali bekerja. Pihak kepolisian Spanyol juga membagikan masker pelindung wajah secara cuma-cuma di sejumlah stasiun kereta.
"Sangat mengagumkan bahwa pemerintah melakukan ini (membagikan masker) karena sangat sulit mendapatkannya di toko-toko, jika pun ada harganya sangat mahal," ujar salah seorang warga, Brenda Palacios, yang mendapatkan dua buah masker.
Selain itu, Austria juga sudah mulai membuka kembali aktivitas perdagangan dan pertokoan. Setali tiga uang dengan Spanyol dan Austria, Italia juga mulai melakukan uji coba pembukaan kembali aktivitas pertokoan mulai hari ini, Selasa (14/04).
Akademi Ilmu Pengetahuan Jerman, Leopoldina, juga menganjurkan pemerintah Jerman untuk melonggarkan kebijakan pembatasan sosial di negara tersebut. Rabu (15/04), Kanselir Jerman Angela Merkel bersama pemerintah negara bagian, yang bertanggung jawab dalam menegakkan aturan terkait pembatasan dijadwalkan akan membahas langkah yang akan diambil oleh Jerman setelah tanggal 19 April – batas akhir pembatasan sosial.
Di Inggris, Menteri Luar Negeri Dominic Raab yang sementara ini menggantikan sementara posisi Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang masih dalam perawatan COVID-19, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mencabut stastus lockdown selama tiga pekan karena angka kasus COVID-19 di Inggris diprediksi masih belum sampai puncaknya.
Membuka kembali kegiatan perekonomian AS