Negara-negara Asia Berisiko jadi Pusat Penyebaran Baru Virus Corona
Di negara-negara Asia, yang memiliki kepadatan penduduk tinggi, sulit untuk menerapkan aturan jaga jarak antara warganya.
Reuters: Eloisa Lopez
Sebagai ahli yang mengamati situasi wabah virus corona di Asia dan Afrika, Profesor Rob Moodie dari Sekolah Kesehatan Populasi di University of Melbourne mengatakan warga harus berhati-hati ketika melakukan "physical-distancing" atau menjaga jarak antar individu.
"Kita akan segera menuju situasi... di mana kita harus menimbang apakah orang yang sudah sembuh sebetulnya lebih berbahaya daripada penyakit itu sendiri. Inilah dilema yang sedang kita hadapi sekarang," kata Profesor Rob.
Ahli kesehatan publik juga khawatir akan terjadi penularan yang tidak terkendali di tempat-tempat lain di Asia, sama halnya dengan di Afrika, yang artinya episentrum virus corona akan terus berpindah.
"Kemungkinan terjadinya besar," kata James Best, warga Australia yang juga profesor di Sekolah Obat Lee Kong Chian Singapura kepada ABC.
"Negara di Asia seperti India dan negara-negara Afrika bisa terjadi outbreak tidak terkendali seperti yang sudah terjadi di China, Italia, Spanyol dan Amerika Serikat," katanya.