Logo BBC

Virus Corona Picu Pesatnya Peredaran Obat-obatan dan Alat Medis Palsu

Saat ini, pasokan global obat anti malaria dalam keadaan terancam.

Sejak Presiden Trump menyatakan adanya potensi chloroquine dan turunannya seperti hydroxychloroquine dalam menyembuhkan virus corona, ada lonjakan permintaan terhadap obat malaria ini.

WHO berulangkali mengatakan tidak ada bukti pasti bahwa chloroquine atau hydroxychloroquine bisa dipakai melawan virus penyebab Covid-19.

Namun saat jumpa pers baru-baru ini, Presiden Trump menyatakan soal obat anti malaria: “Apa ruginya? Minum saja obat itu."

Saat permintaan melonjak, BBC menemukan sejumlah besar chloroquine palsu diedarkan di Republik Demokratik Kongo dan Kamerun.

Biasanya obat itu dijual seharga US$40 untuk 1.000 tablet, tapi kini apotik di Kongo menjualnya seharga US$250.

Obat itu dijual dengan label diproduksi di Belgia oleh `Brown and Burk Pharmaceutical limited`.

Kami mengontak `Brown and Burk`, sebuah perusahaan obat yang terdaftar di Inggris, dan mereka mengatakan "tak berurusan dengan obat tersebut. Kami tidak membuatnya. Obat-obatan itu palsu."