Penurunan Cadangan Devisa Bebani Rupiah, IHSG Berpotensi Melemah
- VIVAnews/M Ali Wafa
VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menghijau di level 4.663 pada pembukaan perdagangan Kamis 9 April 2020. Posisi itu menguat 37 poin atau 0,80 persen, dibanding penutupan perdagangan Rabu 8 April 2020 di level 4.626.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menjelaskan, katalis dari global mengenai kegagalan mencapai kesepakatan pada stimulus ekonomi, mengiringi turunnya cadangan devisa Indonesia yang membebani pergerakan rupiah terhadap dolar AS.
"Hal itu menjadi alasan investor untuk melakukan aksi profit taking, setelah mengalami penguatan sejak akhir pekan lalu," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Kamis 9 April 2020.
Karenanya, Lanjar pun memperkirakan IHSG masih bergerak cenderung melemah dengan support resistance di level 4.516-4.850.
Secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.529,48 and 4.397,44.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 4.697,67 hingga 4.883,15.
Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif. Meskipun demikian, Stochastic masih menunjukkan overbought.
"Di sisi lain, terlihat pola evening star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke area support," ujarnya.