Logo BBC

Virus Corona: Kelas Menengah Rentan Miskin

"Harusnya satu minggu sebelum lebaran perusahaan memberikan gaji ke-13 kepada pekerja, yang jumlahnya satu bulan gaji, kalau tidak diberikan, perusahaan akan diberikan denda. Tapi di era force majeure ini kita memang serba ribet, ini kan kondisi yang darurat atau tidak biasanya," ujar Raden.

"Tapi Kemenaker sebagai mediator di bidang hubungan industrial, tetap meminta kepada pengusaha, tapi dengan kesepakatan, [agar pekerja] di hari raya tentunya tetap mendapatkan hak THR."

`Bagaimana cara bertahan hidup`

Salah satu warga kelas menengah lainnya, Fransiska Romana. Warga Sintang, Kalimantan Barat ini mengaku kebingungan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu saat ini lantaran ia dirumahkan sejak Selasa (31/3) dari pekerjaannya sebagai staf pengawas pemilu kecamatan.

Fransiska baru bekerja sejak Februari dan rencananya akan dipekerjakan selama sepuluh bulan untuk membantu pemilihan umum kepala daerah.

Namun masa depan pekerjaannya kini tidak jelas setelah Komisi Pemilihan Umum memutuskan menunda empat tahapan pilkada serentak 2020 pada 24 Maret lalu.

"Karena ada keputusan untuk [tahapan pilkada] itu diundur sehingga kinerja kami juga diundur sampai kasus [wabah virus] corona ini berakhir. Sehingga dikeluarkanlah keputusan kami itu di-off kan, itu belum ditentukan sampai kapan," ujar Fransiska kepada BBC Indonesia (2/4).

"Kami juga bingung apakah kami dapat kompensasi atau gaji atau tidak, ini belum diinformasikan, cuma saya dengar kalau Maret dapat [gaji dari bekerja di bulan Februari], tapi untuk [April] seharusnya gak dapat karena di-off kan, karena dampak corona."

Ia adalah satu dari sekian banyak pekerja pemilihan umum kepala daerah di Indonesia yang untuk sementara dinonaktifkan karena penundaan tahapan pilkada.

Untuk saat ini, Fransiska berencana pulang kampung dan bekerja sebagai penyadap karet di kebun karet milik keluarganya yang telah terbengkalai sejak keluarganya pindah ke kota.