Bakrie & Brothers Cetak Laba Bersih Rp850 Miliar pada 2019

Direktur Utama Bakrie & Brothers, Anindya Novyan Bakrie.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melaporkan, perseroan berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2019 lalu.

80 Tahun di Industri Manufaktur, BNBR Siap Rambah 3 Bisnis Baru Ini

Direktur Utama BNBR, Anindya Novyan Bakrie mengatakan, setelah di tahun-tahun sebelumnya BNBR belum membukukan profit, di tahun 2019 BNBR akhirnya berhasil meraih laba bersih Rp850 miliar.

Sementara, di tahun 2018 lalu, perseroan masih mencatatkan kerugian Rp1,25 triliun. Sehingga dalam Laporan Keuangan Full-Year 2019, indikator finansial BNBR memperlihatkan capaian yang lebih baik jika dibanding tahun 2018.

Arus Kas Lebih Kuat, BNBR Berhasil Turunkan Liabilitas 38 Persen, Ekuitas Naik 62,7 Persen

"Dalam hal perolehan laba, perseroan berhasil mencetak nilai positif yang signifikan di tahun 2019. Setelah mencatat rugi Rp1 triliun lebih pada tahun sebelumnya," kata Anin, akrabnya disapa dalam telekonferensi, Senin 30 Maret 2020.

Dari sisi revenue, dia menjelaskan bahwa perolehan yang diperoleh perusahaan pada 2019 terhitung stabil dibanding 2018. "Selanjutnya, kami juga berhasil mencatat efisiensi pada COGS (Cost of Goods Sold), beban operasional, dan beban finansial lainnya, di mana tentunya hal ini menggembirakan," ujar Anin.

Kuasi Reorganisasi Rampung, BNBR Kini Bisa Fokus Jalankan Bisnis dengan Lebih Baik

Dia mengaku yakin, BNBR akan terus mencatatkan kinerja yang lebih baik ke depan dengan dukungan sejumlah proyek strategis. Terlebih, saat ini perseroan tengah serius menggarap sejumlah proyek yang prospektif, seperti misalnya proyek pembangunan pembangkit listrik Tanjung Jati, proyek pipanisasi gas di Kalimantan, pembangunan jalan tol, dan proyek pengembangan bus listrik.

Beberapa tahun belakangan ini, BNBR juga konsisten melakukan berbagai upaya perbaikan posisi keuangan. Utamanya dengan merestrukturisasi utang serta menjalankan program cost reduction, dan efisiensi besar-besaran di tingkat operasional anak-anak usaha.

"Secara bertahap, kinerja BNBR berhasil kita perbaiki dan tingkatkan. Beban utang secara konsisten terus berkurang dan nilai aset meningkat," kata Anin.

Tercatat, dalam laporan keuangan, beban keuangan dan bunga perseroan memang berkurang dari Rp350 miliar pada 2018, menjadi Rp175 miliar pada tahun 2019.

"Inilah salah satu hasil restrukturisasi utang perseroan beberapa tahun terakhir,” tutur Anin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya