Driver Ojek Online hingga Pedagang Pasar Dapat Bantuan Langsung Tunai

VIVA – Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso menegaskan, di tengah gejolak ekonomi akibat wabah virus corona seperti saat ini, pemerintah akan terus berupaya untuk menjaga daya beli masyarakat.

Analis Sebut Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Berpengaruh Signifikan ke Pasar Modal Domestik

Sebab, masalah daya beli masyarakat itu menurutnya menjadi salah satu hal yang sangat penting. Agar dunia usaha masih bisa terus berjalan dan roda perekonomian tetap berputar.

"Yakni bagaimana kita menjaga kelangsungan usaha dan mengurangi PHK untuk meningkatkan daya beli kita," kata Susiwijono dalam telekonferensi, Kamis 26 Maret 2020.

Kenaikan UMP 2025 Dinilai Bawa Dampak Positif, Bisa Dongkrak Daya Beli Masyarakat

Dia pun menjabarkan cara pemerintah menjaga daya beli masyarakat, yakni pertama, dengan memberikan stimulus kepada rumah tangga termiskin yang jumlahnya mencapai sekitar 29,3 juta orang.

"Ini akan kita alokasikan dalam bentuk bantuan pangan non-tunai sebagai program sembako," ujar Susiwijono.

Ekonom Ingatkan Dampak PPN Naik Jadi 12 Persen Turunkan Daya Beli Masyarakat

Kemudian, cara selanjutnya adalah dengan memberikan stimulus dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT), kepada kelompok komunitas terdampak.

Misalnya seperti komunitas pedagang pasar dan para pengemudi ojek online, khususnya bagi mereka yang daerahnya terdampak wabah corona paling besar seperti DKI Jakarta dan sekitarnya.

"Karena itu kami menyiapkan bentuk bantuan sosial untuk meningkatkan daya beli kelompok yaitu yang pertama bagi para pekerja sektor informal (pedagang pasar dan sebagainya). Kami mencoba koordinasi dengan pemerintah daerah terutama Pemda DKI, berapa jumlahnya," kata Susiwijono.

Kemudian, lanjut Susiwijono, pemerintah juga akan meminta data dari para pelaku usaha, seperti misalnya pihak Go-jek dan Grab bike, mengenai beberapa hal yang terkait dengan pada pekerja transportasi online.

"Demikian juga para pekerja harian yang ada di mal pusat-pusat perbelanjaan. Kami sedang bekerja sama dengan beberapa asosiasi pengusaha pusat belanja Indonesia," kata Susiwijono.

Dia mengaku akan melihat data para pekerja informal harian. “Untuk mendapatkan bantuan langsung tunai dalam rangka meningkatkan daya beli itu," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya