Benarkah Kita Bisa Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Cegah COVID-19?
Garis pertahanan pertama adalah apa yang dikenal sebagai sistem kekebalan tubuh bawaan.
Setiap sel dalam tubuh kita dipersiapkan untuk membuat interferon, yakni molekul antivirus, ketika mereka mendeteksi adanya penyusup.
"Sel-sel ini akan mulai membuat molekul antivirus bawaan sendiri yang akan menghentikan virus untuk bereplikasi," jelas Prof Pellegrini.
Respons bawaan ini langsung muncul, menghasilkan zat yang disebut sitokin, yang menyebabkan demam dan peradangan jaringan ketika sel-sel mulai mati.
"Itu mekanisme alami dari sel-sel ini, untuk melawan dan bunuh diri jika mereka sudah terinfeksi," ujarnya.
Ada juga sel darah putih, yang dikenal sebagai sel pembunuh alami, yang mendeteksi sel yang terinfeksi dan membunuhnya.
Garis pertahanan kedua terjadi dalam spektrum sel darah putih lainnya seperti monosit, makrofag dan neutrofil.
Sel-sel ini memantau lingkungan dan mencoba mengenali infeksi, kemudian melepaskan hormon kekebalan untuk menyiapkan sel-sel lain dari kemungkinan terinfeksi.
Lalu, garis pertahanan ketiga adalah sistem adaptif, yang membutuhkan beberapa hari untuk bekerja.
Pada tahap ketiga ini, sel darah putih seperti sel-T akan berusaha membunuh sel yang terinfeksi, dan sel-B akan menghasilkan antibodi yang dapat menetralisir virus atau melapisi mereka dengan zat sehingga mereka dapat dikenali oleh sel-T.