Tidak Ada Upacara Pemakaman bagi Pasien Corona
Jenazah tidak dapat dirias atau menggunakan pakaian kesayangan mereka. Mereka hanya menggunakan pakaian rumah sakit yang terakhir mereka pakai.
Tapi Mancastroppa melakukan yang terbaik yang ia bisa.
"Kami menyimpan pakaian yang diserahkan keluarga di atas jenazah, seolah mereka menggunakannya," katanya.
`Mereka tak punya pilihan lain selain percaya pada kami`
Dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, para pengurus jenazah berfungsi juga sebagai pengganti keluarga, pengganti teman, sekaligus pengganti pendeta.
Ini karena keluarga dan teman terdekat kerap kali tengah dikarantina.
"Kami mengambil alih peran-peran tersebut," kata Cerato.
"Kami mengirim foto peti jenazah ke kerabat. Lalu kami menjemput jenazah untuk dikebumikan atau dikremasi. Mereka tak punya pilihan lain selain mempercayakan semuanya pada kami."
Hal tersulit bagi Cerato adalah tidak dapat meringankan beban hati mereka yang berduka. Tidak hanya menyebutkan daftar apa saja yang bisa ia lakukan kepada keluarga, ia kini terpaksa menyebutkan juga daftar apa saja yang tak lagi dapat ia lakukan.
"Kami tidak bisa merias (jenazah), kami tidak diperkenankan menyisir rambut jenazah, kami tidak boleh memakaikan pakaian. Kami tidak bisa membuat jenazah terlihat damai. Ini sungguh sedih."
Kewajiban bagi mereka yang pergi mendahului