Apakah Jamu, Tanaman Herbal dan Merokok Bisa Perangi Virus Corona?
Seberapa popular ini terjadi? Jamu memang sudah lama popular di Indonesia walaupun isi ramuan akan berbeda-beda tergantung dimana dibuat.
Harga kunyit dan jahe dilaporkan sudah meningkat pesat di Jakarta dan di pulau Jawa, dimana harga jahe merah sudah naik dua kali lipat dan kunyit naik tiga kali lipat.
Inilah yang dikatakan para ahli :
Professor bidang virologi di University of Melbourne, Damian Purcell mengatakan ia belum menemukan bukti-bukti secara kedokteran mengenai manfaat jamu tersebut.
"Sangat beresiko untuk mempercayai hal-hal seperti ini, tanpa adanya pengujian secara klinis," ujar Professor Purcell.
"Juga belum ada pengujuan yang secara khusus melihat apakah bahan-bahan jamu ini efektif."
Merokok kretek bisa mencegah terkena virus.
Seperti dilaporkan oleh koresponden Indonesia Anne Barker.
Siapa yang mengatakannya? Pengguna jejaring sosial di Indonesia.
Apa yang dikatakan? Unggahan media sosial di Indonesia selama beberapa pekan terakhir mengatakan virus tidak menyerang mereka yang merokok.
Alasan mereka karena kandungan tembakau dalam kretek membuat virus tidak akan menyerang.
Seorang pengguna Facebook mengatakan rokok kretek efektif membunuh virus.
Seberapa banyak yang mempercayai ini ? Pendapat awal mengenai ini sudah menjadi viral di Twitter dan media sosial lainnya. Padahal jelas-jelas di bungkus rokok sudah ada peringatan bahaya merokok.
Inilah yang dikatakan para ahli :
Pendapat ini dibantah oleh pakar kesehatan di Indonesia, termasuk Professor Amin Soebandrio dari Eijkman Institute.
Professor Soebandrio mengatakan sel paru perokok menjadi lebih rentan terhadap saluran nafas, jadi memfasilitasi masuknya virus.
"Setiap reseptor di paru-paru berfungsi seperti pelabuhan, jadi bila ada semakin banyak galangan di pelabuhan, maka makin banyak kapal yang berlabuh," ujarnya.
Professor Oliver juga setuju dengan pendapat ini, yang mengatakan "merokok malah membuat tubuh semakin rentan terhadap serangan virus."