Darurat Corona, Arab Saudi Berlakukan Jam Malam
VIVA – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memberlakukan jam malam untuk membatasi penyebaran virus Corona atau Covid-19. Kebijakan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ini mulai diberlakukan Senin malam ini, 23 Maret 2020.
Dilansir Kantor Berita Arab Saudi, Raja Salman mengeluarkan dekrit dengan memberlakukan jam malam untuk membatasi penyebaran Novel Coronavirus dari pukul 19.00 malam hari waktu setempat, hingga pukul 06.00 pagi. Kebijakan ini berlaku selama 21 hari terhitung sejak 23 Maret 2020.
Kemudian, Kementerian Dalam Negeri harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menerapkan jam malam, dan semua otoritas sipil dan militer harus bekerja sama sepenuhnya dengan Kementerian Dalam Negeri dalam hal ini.
Aturan jam malam ini dikecualikan bagi karyawan yang bekerja di sektor vital, sektor publik dan swasta yang pekerjaannya memerlukan kinerja yang berkelanjutan selama periode jam malam, dan itu termasuk karyawan dari sektor keamanan, militer dan media, dan pekerja di sektor kesehatan dan layanan yang sensitif.
Untuk jenis-jenis pekerjaan yang dikecualikan dari aturan jam malam akan dijelaskan lebih lanjut oleh Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi. Mereka yang tetap bekerja selama aturan jam malam ini harus dipersempit ruang lingkupnya, sesuai dengan prosedur dan kontrol yang ditetapkan oleh otoritas terkait.
Kerajaan memerintahkan otoritas terkait termasuk mendesak warganya untuk tinggal di rumah mereka selama beberapa waktu ke depan, terutama sejak diberlakukannya jam malam. Warga diminta tidak pergi kecuali dalam kasus-kasus kebutuhan mendesak dimana larangan tersebut tidak berlaku, seperti petugas layanan kesehatan.
Dekrit ini menekankan pentingnya semua orang yang tinggal di Arab Saudi untuk tinggal rumahnya masing-masing dan tidak mengekspos diri mereka sendiri terhadap risiko penyebaran pandemi Corona.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aali, mengatakan sejauh ini ada 511 kasus Corona yang dikonfirmasi pihak Kerajaan, dengan peningkatan 199 kasus baru.
Tujuh kasus dikonfirmasi untuk orang yang datang dari luar negeri dan sekarang sudah diisolasi. Kemudian 72 kasus, tanpa munculnya gejala, mereka sebelumnya dari Turki dalam kondisi sehat dan sekarang diisolasi di Mekah.
Kasus-kasus ini terdeteksi awal selama penyelidikan epidemiologis untuk kasus sebelumnya yang diumumkan seminggu yang lalu. "40 kasus dicatat untuk orang-orang yang berhubungan dengan kasus sebelumnya pada kesempatan dan pertemuan atau pertemuan keluarga," katanya.
Untuk sebaran wilayahnya dilaporkan 72 kasus di Mekah, 34 di Riyadh, 4 di Qatif, 3 di Khobar, 3 di Ahsa, dan satu kasus di masing-masing Qassim, Dhahran dan Dammam. Dia juga mengumumkan pemulihan 18 kasus tanpa kematian, mengungkapkan semua kasus adalah orang dewasa, kecuali 17 kasus untuk anak-anak.