Logo ABC

Australia Sudah 85.000 Tes Corona, Indonesia Baru 1.372 Orang

Padahal, Pemerintah Indonesia telah memilih opsi tes massal daripada "lockdown" seperti yang dilakukan sejumlah negara saat ini.

Opsi untuk tes massal ini meniru Korea Selatan yang dinilai berhasil mengatasi penyebaran virus lebih luas di sana.

Namun, langkah Korsel tersebut dapat berjalan bukan hanya karena mereka memiliki alat tes sebanyak-banyaknya, namun juga tersedianya infrastuktur layanan medis yang memadai.

Ahli epidemiologi dari Harvard University Eric Feigl-Ding menjelaskan langkah yang dilakukan Korsel didukung oleh tersedianya peralatan laboratorium serta teknisi yang menganalisa sampel, serta teknologi informasi yang menunjang.

Sebagai contoh, seseorang yang mendatangi pusat tes virus corona dengan sistem drive through akan diperingatkan sampai kepada cara mengatur sirkulasi udara di dalam kendaraan agar berada pada mode re-circulation.

Artinya, jika kebetulan orang tersebut positif maka dia akan menjaga patogen-patogen virus ini di dalam kendaraannya sendiri, tanpa membuat petugas tes terpapar infeksi.

Tesnya sendiri berlangsung sekitar 10 menit, dan hasilnya nanti akan dikirim melalui SMS atau email biasanya dalam 24 jam.

Lebih uniknya lagi, semua itu dijalankan secara gratis karena Pemerintah Korsel sudah menanggung semua biaya.

Korea Selatan belajar dari pengalaman sulit ketika negara itu menghadapi penyebaran wabah MERS 2015 tanpa infrastruktur medis yang memadai.