Cara Umat Beragama asal Indonesia Beribadah Saat Wabah Corona
Masih ada ibadah yang berlangsung normal
Meski demikian, masih ada beberapa komunitas beragama asal Indonesia di Australia yang memilih melangsungkan ibadahnya dengan normal.
Gereja Pantekosta Indonesia di Melbourne (GPdI), misalnya, masih akan menggelar kebaktian seperti biasa pada hari Minggu besok (22/03).
Tapi, ibadah yang biasanya dilakukan di dua lokasi yang berbeda akan digabungkan ke satu lokasi saja, karena gedung kebaktian yang biasanya dipakai di kawasan Melbourne CBD telah ditutup menyusul pandemi corona.
Yohanes masih akan beribadah meskipun harus menempuh jarak yang lebih jauh dari biasanya.
Supplied: Yohanes
Yohanes, jemaat GPdI yang biasa beribadah di kawasan CBD mengaku akan tetap datang beribadah meski harus ke kawasan Noble Park yang berjarak tak kurang dari 30 kilometer dari CBD.
"Saya akan datang ke ibadah di Noble Park karena itu adalah ibadah."
"Kondisi infection memang sudah semakin parah, tapi masih memungkinkan untuk beribadah. Noble Park belum "code red" saya rasa, jadi masih akan tetap beribadah," tambah Yohanes.
Tapi keputusan ini tidak mendapat tanggapan berbeda, ada pula yang memilih untuk tidak datang karena alasan pribadi, seperti diungkapkan anggota jemaat GPdI lainnya, Bella Safira.
"[Saya] nggak terlalu takut. Tapi karena punya anak, lebih baik kami nggak datang [ibadah].
"[Saat ini] ibadah online lebih bagus daripada tidak ibadah sama sekali. Lebih baik untuk menunggu hingga waktu yang tepat untuk bisa ibadah offline lagi," ujarnya.