Atasi Dampak Corona, Pemerintah Godok Stimulus Ekonomi Jilid III

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono.
Sumber :
  • VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Pemerintah tengah menyiapkan insentif atau stimulus lanjutan untuk mendorong perekonomian Indonesia ditengah mewabahnya virus corona (Covid-19). Stimulus itu akan melanjutkan stimulus yang telah di keluarkan sebelumnya, yakni Stimulus Jilid I dan II.

Neraca Pembayaran Indonesia Alami Surplus Menjadi Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal yang Terjaga

Sekertaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan, stimulus lanjutan itu akan didasari dari hasil evaluasi dua stimulus yang telah dikeluarkan sebelumnya. Menurutnya, itu penting dilanjutkan karena perkembangan wabah tersebut begitu cepat.

"Kita sudah mulai siapkan stimulus lanjutan apakah disebut stimulus III atau apa yang penting ini stimulus lanjutan dengan berdasarkan evaluasi stimulus I dan II kemarin," kata dia di kantornya, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020.

Pemerintah Harus Jamin Kenaikan PPN 12 Persen Bermanfaat Kembali ke Rakyat

Dia menegaskan, stimulus kebijakan itu nantinya akan diarahkan untuk mendukung geliat ekonomi. Meskipun pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk bekerja dari rumah (Working From Home) atau pun kebijakan yang ditujukan supaya masyarakat menjauhi kerumunan (Social Distancing).

"Salah satunya kebijakan untuk mendukung pelaksanaan social distancing ini. Nanti pasti akan ada beberapa kebijakan yang akan kita keluarkan, sekarang sedang kita matangkan," tegasnya.

Menko Airlangga Hadiri Peluncuran Global Clean Power Alliance: Potensi Baru Dukungan Transisi Energi Bagi Indonesia

Sebagai informasi, pemerintah telah menggelontorkan stimulus fiskal I dan II yang masing-masing senilai Rp10,3 triliun dan Rp22,9 triliun guna mendorong perusahaan tetap bergerak di tengah mewabahnya virus corona (Covid-19). Namun, stimulus tersebut diperkirakan tidak akan efektif menjaga daya tahan perusahaan.

Kepala Ekonom Bank Central Asia, David Sumual mengatakan, itu karena stimulus fiskal maupun non-fiskal yang telah digelontorkan pemerintah hanya menyasar sisi industri atau supply side-nya semata. Namun, tidak menyentuh sisi konsumen atau demand side sehingga tidak membangkitkan optimisme pelaku usaha.

"Sejauh ini pasar melihat apa yang sudah dilakukan sudah cukup baik, tapi memang itu hanya dari sisi supply dan perlu juga didorong dari sisi demand-nya," kata dia kepada VIVAnews, Selasa 17 Maret 2020.

Karena itu, menurutnya, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah berani yang jauh lebih efektif mendorong perekonomian, yakni dengan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai atau BLT hingga menyediakan secara luas dan cepat berbagai fasilitas kesehatan untuk menjaga daya tahan masyarakat di tengah wabah Covid-19.

"Masyarakatnya saya pikir perlu. Karena kalau enggak ada demand (permintaan) bangkrut juga (perusahaan). Salah satunya bentuknya yang langsung dirasakan masyarakat lah dan dananya bisa untuk belanja atau berupa kupon atau apa," tegas dia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat

Senior Vice President (Policy) US-ABC Marc Mealy, menyampaikan keyakinan kerja sama ekonomi Amerika Serikat dan Indonesia akan semakin berkembang pada masa mendatang.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024